Sonora.ID - Artikel kali ini akan mengulas lengkap tentang jenis kritik karya Seni Rupa berdasarkan fungsi dan titik tolaknya.
Istilah kritik berasal dari Bahasa Yunani, yaitu 'Kriticos' yang memiliki arti mengamati, membandingkan, memisahkan, serta menimbang.
Pada dasarnya, kritik digunakan sebagai media untuk menilai kekurangan dan kelebihan dari suatu karya guna memperbaiki kualitas di masa depan.
Terdapat banyak sekali jenis kritik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah kritik karya Seni Rupa.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menyampaikan kritik karya Seni Rupa, yaitu:
Untuk lebih memahami lebih lanjut, kamu bisa menyimak ulasan lengkap tentang 7 jenis kritik karya Seni Rupa berikut ini.
Baca Juga: Kajian Teori: Lengkap dengan Pengertian, Cara Membuat, dan Contoh
Berdasarkan Fungsi
1. Kritik Populer
Jenis kritik ini umumnya bersifat umum dan dan lebih berfokus kepada pengenalan serta publikasi dari suatu karya Seni Rupa.
Gaya bahasa yang digunakan lebih mudah dimengerti karena ditulis oleh seseorang yang tidak begitu berpengalaman dari bidang seni.
2. Kritik Jurnalistik
Kritik jurnalistik ditulis dari persepsi seseorang yang paham dengan Seni Rupa dan dipublikasikan melalui media massa.
Sehingga, bahasa yang digunakan pun lebih kompleks dan tidak mudah dimengerti oleh khalayak umum jika tidak begitu memahami karya Seni Rupa.
3. Kritik Keilmuan (Ilmiah)
Kritik ini memiliki sifat akademis dan wajib memiliki wawasan, pengetahuan, dan kepekaan yang cukup tinggi untuk bisa menulis jenis kritik ini.
Pada umumnya, jenis kritik ini pun ditulis oleh seseorang yang benar-benar paham dengan karya Seni Rupa, sehingga penyampaiannya pun lebih detail dan menjiwai.
4. Kritik Kependidikan (Pedagogik)
Jenis kritik ini memang digunakan untuk meningkatkan kepekaan dan estetika artistik seorang seniman agar memiliki kualitas karya yang jauh lebih baik.
Kritik kependidikan biasanya akan disampaikan pada institusi resmi, seperti sekolah di mata pelajaran seni atau kuliah/institut seni.
Baca Juga: 8 Hak dan Kewajiban Siswa di Sekolah yang Perlu Kamu Ketahui
Berdasarkan Titik Tolak
1. Kritik Formalistik
Formalistik merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengkritik hasil karya Seni Rupa yang berkaitan dengan unsur-unsur formal dari suatu karya.
Sebagai contoh, kritik formalistik pada hasil karya lukisan akan lebih berfokus kepada unsur visual, yakni warna, garis, tekstur, dan masih banyak lagi.
2. Kritik Instrumentalistik
Melalui jenis kritik ini, seorang kritikus akan lebih berfokus dalam mencapai tujuan, moral, religius, politik, dan psikolog.
Kritik instrumentalistik tidak memperhatikan kualitas formal, tetapi pada aspek konteksnya.
3. Kritik Ekspresivistik
Terakhir, terdapat kritik ekspresivistik yang digunakan untuk menanggapi kualitas dan gagasan yang dikomunikasikan oleh seniman di karya seni buatannya.
Melalui jenis kritik ini, para kritikus akan membahas tentang judul, tema, isi, dan visualisasi dari sebuah objek karya seni.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.