Teks sejarah adalah teks narasi bernilai sejarah yang menceritakan suatu kejadian dengan latar belakang fakta atau peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.
Teks sejarah bisa berupa fiksi atau non-fiksi.
Sama seperti reorientasi pada teks biografi, pada teks sejarah, reorientasi terdapat di bagian akhir teks.
Isinya berupa kritik atau saran.
Adapun contohnya sebagai berikut:
Reorientasi
Dari letusan yang terjadi, pulau Samosir yang dulunya berada di daratan yang sama dengan pulau Sumatra, menjadi berada di tengah danau. Dahulu kala, saat Pulau Samosir masih berada dalam satu daratan dengan Pulau Sumatera, pulau itu membentuk sebuah tanjung di Danau Toba. Demi bisa pindah ke sisi Danau Toba yang lainnya, warga harus mengayuh perahunya supaya tidak memutari Samosir.
Kemudian pada era penjajahan Belanda, dibangunlah kanal sungai untuk mempertemukan kedua sisi Danau Toba ini. Sejak saat itulah, perahu bisa lewat dari satu sisi Danau Toba, ke sisi lainnya tanpa memutari Samosir.
Tentunya masyarakat tidak perlu lagi mengayuh perahu dari masing-masing ujung pulau. Dengan kanal sungai itu, terputus lah sudah Samosir dengan daratan Sumatera dan bisa dikatakan telah resmi menjadi sebuah pulau.
Area pemotongan Samosir itu kemudian disebut dengan Tano Ponggol. Pada awalnya, area Tono Ponggol memiliki sebuah jembatan kayu yang berdiri dalam waktu yang cukup lama, hingga pada tahun 1982, jembatan Tano Ponggol ini pun di beton.
Berdasarkan pada buku-buku Budaya Batak, Tano Ponggol “dipotong” Belanda di karena kan ada dua alasan. Alasan pertama, yaitu bertujuan untuk memperlancar transportasi air dan kedua bertujuan untuk memecah belah Bangsa Batak dahulu secara psikologis.
Demikian ulasan tentang reorientasi adalah apa. Semoga dapat dipahami.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News