25 Upacara Adat Jawa Tengah: Pernikahan, Kelahiran Anak hingga Kematian

18 Maret 2023 16:00 WIB
Upacara adat Jawa Tengah.
Upacara adat Jawa Tengah. ( Tangkapan Layar YouTube/Presiden Joko Widodo)

Nglimani

Upacara yang digelar saat usia kandungan pada kehamilan pertama menginjak 5 bulan.

Mitoni atau Tingkeban

Upacara yang digelar saat usia kandungan menginjak 7 bulan.

Nyangani

Upacara yang digelar saat usia kandungan pada kehamilan pertama menginjak 9 bulan.

Brokohan

Upacara selamatan yang digelar usai kelahiran bayi.

Mendhem Ari-Ari

Biasanya ari-ari ditempatkan di dalam kendi dan diberi daun talas sebagai simbol agar sang anak ke depannya tidak memikirkan duniawi saja.

Setelah itu ari-ari dipendam oleh sang ayah di dekat pintu utama rumah, diberi pagar bambu serta penerangan berupa lampu minyak selama 35 hari.

Sepasaran

Selamatan yang digelar pada hari kelima kelahiran bayi. Disertai dengan pemberian nama, aqiqah, bancakan.

Puputan

Upacara selamatan yang digelar usai sisa tali pusar lepas.

Selapanan

Selapanan atau hari memperbagus fisik sang bayi merupakan selamatan yang digelar di hari ke-35 kelahiran bayi.

Tedhak Siti

Selamatan untuk mendoakan kebaikan sang anak dan digelar saat sang anak berusia 7 lapan atau 7 x 35 hari.

Setahunan

Selamatan yang digelar saat sang anak telah berusia satu tahun.

3. Kematian

Surtanah

Upacara yang digelar setelah mayat dikebumikan. Digelar dengan harapan agar ruhnya mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan.

Nelung Dina

Selamatan hari ketiga dari hari kematian dengan tujuan memohonkan ampunan agar mendiang bisa memperoleh jalan yang terang menuju-Nya.

Mitung Dina

Selamatan yang digelar pada hari ketujuh dari hari kematian.

Matang Puluhan

Selamatan yang digelar pada hari ke-40 dari hari kematian. Digelar dengan khataman Al-Qur’an.

Nyatus Dina

Selamatan yang digelar pada hari ke-100 dari hari kematian dengan tujuan untuk menyempurnakan yang bersifat badani.

Mendhak Pisan

Peringatan 1 tahun pertama setelah hari kematian.

Mendhak Pindho

Peringatan 2 tahun setelah hari kematian.

Nyewu Dina

Purna upacara bagi orang yang telah meninggal yang digelar pada hari ke-1000 usai kematiannya.

Haul/Kol

Selamatan peringatan tahunan bagi orang yang telah meninggal yang digelar pada hari pasaran dan bulan wafatnya.

Baca Juga: Mengenal Upacara Adat Mondosiyo Tawangmangu, Karanganyar

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm