Hatiku selembar daun
Melayang jatuh di rumput;
Nanti dulu,
Biarkan aku sejenak terbaring di sini;
Ada yang masih ingin kupandang,
Yang selama ini senantiasa luput;
Sesaat adalah abadi
Sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.
5. Yang Fana adalah Waktu
Yang fana adalah waktu.
Kita abadi memungut detik demi detik,
Merangkainya seperti bunga
Sampai pada suatu hari
Kita lupa untuk apa
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu.
Kita abadi.
Baca Juga: 13 Puisi Romansa Karya Sastrawan, Chairil Anwar hingga W.S Rendra
6. Duka-Mu Abadi
Dukamu adalah dukaku.
Air matamu adalah air mataku
Kesedihan abadimu
Membuat bahagiamu sirna
Hingga ke akhir tirai hidupmu
Dukamu tetap abadi.
Bagaimana bisa aku terokai perjalanan hidup ini
Berbekalkan sejuta dukamu
Mengiringi setiap langkahku
Menguji semangat jituku
Karena dukamu adalah dukaku
Abadi dalam duniaku!
Namun dia datang
Meruntuhkan segala penjara rasa
Membebaskan aku dari derita ini
Dukamu menjadi sejarah silam
Dasarnya 'ku jadikan asas
Membangunkan semangat baru
Biar dukamu itu adalah dukaku
Tidakanku biarkan ia menjadi pemusnahku!