Artinya dengan akal dan pikirannya, manusia diharapkan dapat memerhatikan dan mempelajari alam semesta sebagai bahan renungan untuk memperkuat keimanan.
Dengan melihat pergerakan yang ada di alam semesta, manusia semestinya dapat berpikir bahwa ada Zat yang Maha Kuasa yang dapat menggerakkannya secara teratur.
Dalil Penciptaan Alam Semesta
Ada berbagai dalil dalam Al-Qur’an yang menjelaskan mengenai penciptaan alam semesta di antaranya sebagai berikut.
Ali Imran Ayat 191
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Al-lażīna yażkurūnallāha qiyāmaw wa qu‘ūdaw wa ‘alā junūbihim wa yatafakkarūna fi khalqis-samāwāti wal-arḍ(i), rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā(n), subḥānaka fa qinā ‘ażāban-nār(i).
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.
Al Fatihah Ayat 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ