Jelang Ramadhan, Warga Rejoso Boyolali Bangun Manjid Darurat

21 Maret 2023 19:41 WIB
Masjid Darurat di Kecamatan Banyudono, Boyolali
Masjid Darurat di Kecamatan Banyudono, Boyolali ( Tribunsolo.com)

Boyolali, Sonora.ID - Beberapa waktu lalu sempat terdengar sebuah kabar bahwa sebuah Masjid di Kecamatan Banyudono, Boyolali terdampak pembangunan Tol Solo - Yogyakarta.

Masjid tersebut bernama Al Fatakh, para jamaah Masjid tersebut juga sebenarnya telah meminta agar masjid di desanya tersebut diganti atau segera dibangunkan ulang.

Sebelumnya, masjid ini terletak di tengah-tengah kawasan proyek pembangunan tol Solo-Jogja, tepatnya di tengah lingkaran interchange untuk akses jalan Tol Solo-Jogja.

Di samping itu, yang dulunya rumah warga yang berada di sekitar masjid pun rata dengan tanah.

Untuk jalur akses menuju masjid pun sangat sulit dan kurang layak digunakan untuk ibadah.

Padahal sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan dan pastinya banyak juga kegiatan yang akan digelar di masjid ini.

Di tahun sebelum-sebelumnya, masjid ini sering digunakan untuk sholat fardhu dan jumlah jamaahnya juga sangat banyak.

Namun di tahun ini, lebaran maupun ramadhan di Masjid ini berbeda, melalui jamaah yang juga warga dukuh Rejoso, Boyolali kemudian membangun Masjid darurat untuk mendapatkan berkah Ramadhan.

Mereka nantinya juga akan melaksanakan kegiatan selama Ramadhan disana.

Masjid darurat ini didirikan di sebuah halaman rumah warga yang bersebelahan langsung dengan tanah pengganti Masjid.

Baca Juga: Hujan Abu Merapi, 79 Hektar Lahan Pertanian di Boyolali Rusak

Dikutip dari Tribunsolo.com, salah satu jamaah masjid ini juga, Marwoto menuturkan bahwa di rencana awal ketika warga mendirikan masjid darurat ini, pelaksana jalan tol berniat ingin menyewakan sebuah rumah untuk dijadikan sebagai masjid sementara dengan memberikan uang sewa sebesar Rp 15 juta.

Kemudian melalui pengurus masjid dan pelaksana tol pun melakukan musyawarah dan disepakati untuk menggunakan salah satu rumah sebagai masjid sementara itu kurang layak.

"Terus saya beri solusi. (Masjid darurat) dengan menggunakan atap terpal, menyewa brak (kajang) atau memindahkan kanopi masjid lama," jelasnya kepada wartawan. Senin (20/03/2023).

Selanjutnya dengan adanya opsi tersebut, opsi yang dipilih adalah pemindahan kanopi masjid, hanya saja masih kurang banyak dan kemudian warga pun membeli besi dan atap galvalum serta bagian dinding masjid menggunakan internet dengan tiang baja ringan.

"Dari pengurus nanti atapnya ini kan sekalian untuk menutupi halaman masjid. Jadi sewaktu-waktu jamaahnya membludak bisa digunakan," jelasnya.

"Sedangkan, internit dan baja ringannya bisa digunakan untuk plafon ketika masjid permanen telah dibangun," tambahnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa ketika membangun masjid darurat ini telah mengeluarkan kocek sebesar Rp. 16 juta yang digunakan untuk membeli besi holo dan atap serta dinding.

Menurut keterangannya hingga saat ini dari pelaksana tol belum memberikan uang pengganti terkait sewa rumah untuk masjid ini. 

"Katanya masih diproses gitu. Tapi juga nggak tahu kapan mau dicairkan," terangnya.

Ia juga menambahkan bahwasanya perlengkapan yang berada di masjid sebelumnya juga telah dipindahkan di lokasi ini. Seperti karpet, lemari, kipas, hingga pengeras suara yang dimiliki masjid.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: Ditolak! Rumah Biliar di Banjarmasin Tetap Dilarang Saat Ramadan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm