Zona Waktu di Bumi
Dilansir dari Kompas.com, dikarenakan proses terjadinya siang dan malam yang berbeda di berbagai belahan Bumi, hal ini juga menciptakan adanya beberapa zona waktu.
Contohnya, jika sekarang sedang siang di Indonesia, maka di Amerika Serikat sedang malam hari.
Garis bujur digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah pembagian zona waktu di seluruh dunia.
Garis bujur ini membagi Bumi menjadi 24 zona waktu yang masing-masing memiliki lebar 15 derajat di mana setiap zona waktu mewakili selisih waktu 1 jam di seluruh permukaan Bumi.
Baca Juga: Proses Terjadinya Gerhana Bulan Total Secara Rinci
Nah, titik 0 zona waktu atau meridian nol adalah garis bujur yang melewati Royal Observatory di Greenwich, London, Inggris.
Garis bujur ini merupakan patokan awal untuk menghitung waktu di seluruh dunia dan dikenal sebagai Greenwich Mean Time (GMT) atau Coordinated Universal Time (UTC) 0.
Garis meridian nol ini membagi Bumi menjadi zona waktu di sebelah timur dan baratnya, dengan zona waktu di sebelah timur dihitung sebagai Waktu Greenwich Timur (GMT+), sementara zona waktu di sebelah barat dihitung sebagai Waktu Greenwich Barat (GMT-).
Untuk negara Indonesia sendiri berada di zona waktu GMT+7 atau UTC+7.
Itulah bagaimana proses terjadinya siang dan malam. Semoga menuntaskan rasa penasaranmu!
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.