Sonora.ID - Bukan menjadi rahasia lagi jika junk food merupakan makanan yang bisa membahayakan kesehatan seseorang secara fisik.

Namun, siapa sangka jika junk food juga berpengaruh pada kesehatan mental seseorang? Mengapa demikian?

Hal ini diungkapkan melalui karya psikolog berjudul Unprocessed: How the Food We Eat is Fuelling Our Mental Health Crisis.

Dalam buku tersebut, dijelaskan klaim tentang bagaimana makanan bisa menjadi pengaruh dan juga sebagai bentuk sumbangsih pada kesehatan mental seseorang.

UPF atau ultra-processed food adalah istilah yang secara umum digunakan untuk makanan dan juga minuman yang di dalamnya ada bahan yang bisa kita temukan di kemasan loli atau situs fastfood, seperti pati jagung, asam askorbat sampai kalium sorbat. 

Baca Juga: Dianggap Penyebab Penyakit Mematikan, Ternyata 8 Makanan Junk Food Ini Justru Baik untuk Kesehatan!

Pada buku tersebut ditunjukkan sebuah data bahwa 57% dan 55% dari makanan masyarakat Amerika adalah UPF yang mana berbanding jauh dengan penduduk Italia yang rata-rata hanya mengonsumsi 14% UPF saja.

Kemudian pada bagian mana junk food mempengaruhi kesehatan mental seseorang? 

Otak yang ada manusia merupakan sebuah organ yang sangat besar yang mana bisa menyumbang energi 23% saat kita sedang melakukan istirahat.

Jumlah ini pun meningkat hingga 74% pada anak dan bayi.

Di samping itu, otak juga organ yang mana dengan kandungan lemak tertinggi dalam tubuh dan lemak Omega-3 adalah kandungan esensial yang sangat diperlukan untuk integritas struktural dan berfungsinya otak secara baik dan maksimal.

Junk food memiliki kandungan Omega-3 yang sangat rendah sehingga tidak banyak memiliki kontribusi pada fungsi otak. 

Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Bikin Cepat Lapar Padahal Sudah Makan, Setop Kalau Nggak Mau Naik Berat Badan!

Akan tetapi, ada hal lain juga yang perlu diperhatikan bahwa kurangnya asupan UPF bisa menyebabkan hal lain seperti meningkatnya resiko gejala depresi.

Sebaliknya dengan asupan UPF yang cukup, bisa menyebabkan turunnya resiko depresi.