Pengaruh anabolisme dan katabolisme terhadap berat badan
Anabolisme dan katabolisme merupakan bagian dari metabolisme sehingga keduanya dapat memengaruhi berat badan.
Saat tubuh dalam keadaan anabolik, tubuh sedang membangun dan mempertahankan massa otot.
Saat tubuh dalam keadaan katabolik, tubuh memecah atau kehilangan massa secara keseluruhan, baik lemak maupun otot.
Baik proses anabolisme maupun katabolisme menyebabkan hilangnya lemak dari waktu ke waktu.
Jika melakukan banyak latihan anabolik, tubuh akan cenderung kehilangan lemak dan mempertahankan atau bahkan menambah otot.
Otot lebih padat daripada lemak sehingga berat badan dan indeks massa tubuh mungkin tetap lebih tinggi meski fisiknya lebih ramping.
Contoh latihan anabolik adalah latihan otot dada, perut, paha, betis, punggung, bisep, dan trisep setiap tiga atau empat hari seminggu.
Di sisi lain, latihan katabolik dapat membantu menurunkan berat badan dengan menghilangkan lemak dan otot.
Perbedaannya, berat badan akan menurun, tetapi juga akan memiliki massa otot yang jauh lebih sedikit.
Latihan katabolik ini termasuk latihan aerobik atau kardio, seperti berlari, berenang, dan bersepeda.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Jaringan Epitel dalam Tubuh Manusia, Beserta Jenisnya