Sonora.ID – Anabolisme dan katabolisme merupakan dua reaksi proses metabolisme tubuh yang menarik untuk dibahas.
Proses metabolisme menghasilkan energi untuk keberlangsungan hidup manusia, mulai dari bergerak, berpikir, hingga tumbuh.
Proses ini dibagi menjadi dua, yaitu katabolisme dan anabolisme yang berfungsi mengatur molekul untuk membuat tubuh dapat bekerja secara semestinya.
Katabolisme merupakan proses pemecahan molekul-molekul besar dan kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana, dan salah satunya adalah kalori atau energi.
Bentuk sederhana ini kemudian akan digunakan sebagai bahan bakar untuk reaksi anabolisme guna menghasilkan zat atau molekul yang lebih besar.
Baca Juga: 6 Jenis Jaringan pada Tumbuhan, Beserta Fungsi dan Ciri-Cirinya
Dari penjelasan singkat di atas mungkin kamu mulai memahami sedikit perbedaan anabolisme dan katabolisme.
Nah, supaya lebih paham mari simak penjelasan perbedaan anabolisme dan katabolisme seperti yang dilansir dari Healthline berikut ini.
Pengertian anabolime dan katabolisme
Anabolisme adalah proses metabolisme yang berpusat di sekitar pertumbuhan dan pembangunan organisasi molekul.
Dalam proses anabolisme, molekul kecil dan sederhana dibangun menjadi molekul yang lebih besar dan kompleks.
Contoh anabolisme adalah glukoneogenesis. Ini adalah saat hati dan ginjal menghasilkan glukosa dari sumber nonkarbohidrat.
Katabolisme adalah proses metabolisme yang terjadi ketika tubuh mencerna makanan dan molekul memecahnya dalam tubuh untuk digunakan sebagai energi.
Molekul besar dan kompleks di dalam tubuh dipecah menjadi yang lebih kecil dan sederhana.
Contoh katabolisme adalah glikolisis. Proses ini hampir kebalikan dari glukoneogenesis.
Hormon dalam anabolisme dan katabolisme
Hormon memainkan peran penting dalam proses anabolisme dan katabolisme. Hormon yang berhubungan dengan anabolisme dan katabolisme adalah hormon yang berbeda.
Anabolisme melibatkan hormon estrogen, insulin, testosteron, dan hormon pertumbuhan.
Kemudian, katabolisme melibatkan hormon adrenalin, kortisol, sitokin, dan glukagon.
Setiap gangguan pada hormon, seperti kondisi tiroid, dapat memengaruhi metabolisme secara keseluruhan.
Baca Juga: Cara Kerja Otot Polos, Beserta Pengertian, Jenis dan Ciri-cirinya
Pengaruh anabolisme dan katabolisme terhadap berat badan
Anabolisme dan katabolisme merupakan bagian dari metabolisme sehingga keduanya dapat memengaruhi berat badan.
Saat tubuh dalam keadaan anabolik, tubuh sedang membangun dan mempertahankan massa otot.
Saat tubuh dalam keadaan katabolik, tubuh memecah atau kehilangan massa secara keseluruhan, baik lemak maupun otot.
Baik proses anabolisme maupun katabolisme menyebabkan hilangnya lemak dari waktu ke waktu.
Jika melakukan banyak latihan anabolik, tubuh akan cenderung kehilangan lemak dan mempertahankan atau bahkan menambah otot.
Otot lebih padat daripada lemak sehingga berat badan dan indeks massa tubuh mungkin tetap lebih tinggi meski fisiknya lebih ramping.
Contoh latihan anabolik adalah latihan otot dada, perut, paha, betis, punggung, bisep, dan trisep setiap tiga atau empat hari seminggu.
Di sisi lain, latihan katabolik dapat membantu menurunkan berat badan dengan menghilangkan lemak dan otot.
Perbedaannya, berat badan akan menurun, tetapi juga akan memiliki massa otot yang jauh lebih sedikit.
Latihan katabolik ini termasuk latihan aerobik atau kardio, seperti berlari, berenang, dan bersepeda.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Jaringan Epitel dalam Tubuh Manusia, Beserta Jenisnya