Revolusi industri: latar belakang dan dampaknya (
Kompas.com)
Situasi politik yang stabil
Inggris kaya akan bahan tambang, seperti batu bara, bijih besi, timah, dan kaolin
Adanya penemuan baru di bidang teknologi mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi
Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan, serta tersedianya modal yang besar untuk bidang usaha
Pemerintah memberi perlindungan hukum bagi hasil temuan baru (hak paten), sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah
Besarnya arus urbanisasi akibat revolusi agraria di pedesaan, mendorong pemerintah Inggris membuka industri yang lebih banyak.
Hingga kini, revolusi industri sudah berlangsung empat kali, yaitu revolusi industri 1.0, revolusi industri 2.0, revolusi industri 3.0, dan revolusi industri 4.0.
Revolusi industri 1.0 terjadi sekitar tahun 1800 – 1900. Inggris merupakan negara yang mempelopori lahirnya revolusi industri ini.
Beberapa sektor yang mengawali revolusi ini diantaranya industri tekstil, industri besi dan basa, dan industri transportasi.
Revolusi 2.0
Sementara revolusi industri 2.0, kemajuan industri terjadi sangat cepat di negara Inggris, Jerman, Amerika, Prancis, dna Jepang.
Revolusi industri 2.0 dikenal dengan revolusi teknologi karena di waktu ini terjadi lompatan besar dan radikal dalam perkembangan teknologi dan budaya masyarakat.
Beberapa contoh revolusi industri 2.0, antara lain:
Pengembangan sumber daya energi, seperti minyak bumi dan batu bara sebagai sumber bahan bakar baru.
Penemuan arus listrik AC dan DC yang berfungsi untuk membuat motor listrik.
Inovasi produksi besi dan baja dalam skala besar.
Produksi masal mobil dan pesawat sebagai alat transportasi.
Penggunaan mesin industri untuk menufaktur semakin meluas.
Penggunaan telegraf untuk komunikasi jarak jauh semakin meluas.
Penggunaan teknologi listrik dalam bidang transportasi dan telekomunikasi.