Tumaninah Artinya dalam Sholat, Beserta Cara Mengerjakannya

7 April 2023 09:20 WIB
Tumaninah Artinya dalam Sholat, Beserta Cara Mengerjakannya
Tumaninah Artinya dalam Sholat, Beserta Cara Mengerjakannya ( Tribunnews.com)

Sonora.ID - Bagi setiap umat islam melaksanakan ibadah sholat 5 waktu adalah wajib hukumnya bagi pria maupun wanita yang sudah baligh.

Ibadah sholat menjadi amalan pertama yang akan dihisab dan dimintai pertanggungjawaban di akhir kelak.

Itulah mengapa sebagai umat muslim hendaknya menyempurnakan sholat dengan memahami rukun-rukunnya.

Salah satu rukun shalat yang penting untuk diterapkan yaitu gerakan tumaninah.

Lantas apa arti tumaninah dalam sholat? Agar lebih memahaminya, dilansir dari gramedia.com simak ulasannya berikut ini:

Pengertian Tumaninah

Pengertian Tuma’ninah dalam shalat adalah ketenangan, yaitu syarat tercapainya kekhusyukan dalam shalat.

Tumaninah dilakukan dalam melakukan empat posisi dalam shalat, yaitu rukuk,’ iktidal, sujud dan duduk berpasangan di antara ruku.

Tuma’ninah dalam sholat artinya hening sejenak hening dalam sholat. Tuma’ninah termasuk dalam salah satu dari tiga belas rukun shalat. Dengan kata lain, tuma’ninah adalah sesuatu yang wajib dikerjakan dalam setiap shalat jika ingin shalatnya sah.

Kesimpulannya, tumaninah dapat diartikan sebagai khusyuk dan terkendalinya pelaksanaan gerakan sholat.

Baca Juga: Niat Sholat Ashar Sendiri dan Berjamaah beserta Tata Caranya

Hadist tentang Tumaninah

Tumaninah adalah hal yang wajib diketahui oleh setiap muslim, karena tanpa Tuma’ninah shalat tidak sah.

Rasulullah SAW memerintahkan seseorang untuk mengulangi shalatnya sampai tiga kali karena menurut penilaian Baginda Nabi orang tersebut tidak melaksanakan shalat dengan Tumaninah.

Hal ini tertuang dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah sebagai berikut:

“Rasulullah SAW pergi ke masjid, lalu laki-laki itu pergi ke masjid dan shalat. Kemudian salam kepada Nabi, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian.

Kemudian beliau menjawab dan berkata kepadanya:

“Kembali dan ulangi shalatmu, karena kamu belum shalat!” Maka orang tersebut mengulangi shalatnya seperti yang pertama kali.” Kemudian dia mendatangi Nabi, Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, dan menyapanya.

Tapi beliau berkata lagi:

“Kembali dan ulangi shalatmu karena kamu tidak shalat!” Ia menyuruh orang itu tiga kali hingga akhirnya lelaki itu berkata, “Demi zat yang mengutusmu dengan hak, aku tidak tahu cara melakukan shalat yang lebih baik. Jadi ajari aku!”

Lalu beliau berkata:

“Ketika kamu bangun untuk shalat, mulailah dengan takbir, lalu bacalah dari Al-Qur’an apa saja yang mudah bagimu, kemudian sujud sampai kamu benar-benar sujud dengan tuma’ninah (ketenangan), kemudian bangkit (dari sujud) sampai kamu berdiri tegak. , lalu ruku’ hingga benar-benar thuma’ninah, lalu angkat (kepala) duduk hingga benar-benar duduk dengan thuma’ninah. Maka lakukanlah seperti ini saat shalat (rakaat)'” (HR). Bukhari dan Muslim)

Dari kisah-kisah di atas, para ulama mengambil kesimpulan bahwa orang yang rukuk dan sujud kepalanya dan tulang-tulangnya tidak lurus, maka shalatnya batal dan dia harus mengulanginya.

Berdasarkan Hadits yang telah dijelaskan di atas, Nabi SAW menganjurkan umatnya untuk shalat dengan tumaninah, terutama saat duduk diantara sujud, i’tidal, ruku dan dua sujud.

Baca Juga: Pahala Sholat Tarawih Malam ke-16: Selamat dari Panasnya Api Neraka

Posisi sholat dalam melaksanakan tumaninah

1. Ruku

Ruku mengacu pada gerakan rukuk dan diikuti dengan membaca dzikir dalam doa.

Posisi rukuk saat berdoa dengan kedua tangan di atas lutut sehingga punggung dan kepala sejajar.

2. I’tidal

I’tidal adalah gerakan bangun setelah gerakan bangun sesaat setelah rukuk dan merupakan bagian dari gerakan wajib dalam shalat. I’tidal dilakukan thuma’ninah, artinya pelan-pelan dan tidak tergesa-gesa.

3. Sujud

Sujud, adalah gerakan tubuh membungkuk sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan menghadap kiblat (arah Ka’bah di Mekkah).

Gerakan sujud salah satu gerakan yang wajib melaksanakan tumaninah.

Sujud dilakukan dari berlutut dan membungkuk hingga dahi, hidung, telapak tangan, lutut, dan jari kaki menyentuh tanah, dan tetap dalam posisi ini hingga tercapai keadaan relaksasi saat membaca doa pemuliaan. rabbiyal-ʾaʿlā, “Maha Suci Tuhanku, Yang Maha Tinggi!”) tiga kali atau lebih dalam jumlah ganjil.

4. Duduk diantara dua sujud

Duduk di antara dua sujud atau duduk iftirasy merupakan salah satu rukun shalat yang dilakukan setelah bangun dari sujud pertama sebelum dilanjutkan dengan sujud kedua. Dalam hadits Abu Dawud dijelaskan bahwa duduk iftirasy dilakukan dengan mengistirahatkan kaki.

Mengenai Rifa’ah bin Rafi, Nabi SAW bersabda:

“Saat sujud, lakukan sujud dengan menempatkan seluruh anggota tubuh Anda dalam posisi sujud. Dan jika Anda bangun setelah duduk, duduklah dengan kaki kiri Anda.” (HR Abu Dawud).

Baca Juga: Doa Penghapus Dosa, Amalkan Setelah Selesai Sholat

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm