Jenis-jenis Tauhid
Secara teoritis, ilmu ini dibagi menjadi tiga jenis yang dapat dikuasai oleh umat muslim, yaitu:
1. Tauhid Rububiyah
Kata 'Rububiyah' merupakan kata yang dinisbatkan kepada salah satu asma milik Allah S.W.T, yaitu Al-Murrabi (pemelihara), An-Nasir (penolong), Al-Malik (Pemilik), Al-Mushlih (maha memperbaiki), As-Sayyid (tuan), dan Al-Wali (wali).
Baca Juga: 20 Contoh Akhlak Terpuji yang Wajib Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam Islam, jenis tauhid ini dipercaya sebagai rujukan kepada: "Mempercayai bahwa hanya Allah S.W.T satu-satunya Pencipta, Pemilik, (dan) pengendali alam raya dengan takdir-Nya ia menghidupkan dan mematikan serta mengendalikan alam dengan sunnah-sunnahNya," (Muhammad Ibrahim bin Abdullah Al-Buraikan).
Tauhid Rububiyah mencakup tiga dimensi iman bagi umat muslim itu sendiri, yaitu:
2. Tauhid Uluhiyah
Kata 'Uluhiyah' diambil dari 'ilah' yang memiliki arti 'Yang disembah' serta 'Yang ditaati' karena digunakan sebagai istilah untuk menyebut sembahan hak dan batil.
Untuk itu, Tauhid Uluhiyah pun digunakan untuk merujuk pada dua dasar, yaitu: 1) Memberikan semua ibadah hanya kepada Allah S.W.T dan, 2) Ibadah sesuai anjuran Allah S.W.T dan meninggalkan larangannya.
3. Tauhid Asma' Wash-Shifat
Definisi dari jenis tauhid ini adalah "Pengakuan dan kesaksian yang tegas terhadap semua nama dan sifat Allah S.W.T yang sempurna," berdasarkan Muhammad Ibrahim bin Abdullah Al-Buraikan di dalam buku Pengantar Studi Aqidah Islam.
Allah S.W.T sudah menetapkan seluruh sifat-sifatnya secara nyata dan menunjukkan kekuranganNya secara bersamaan.
Hal ini berartikan bahwa Allah S.W.T sudah menafikan seluruh kekurangan sifatnya yang bertentangan dengan kesempurnaanNya meskipun kerap berbanding terbalik dengan kenyataan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.