Sonora.ID - Berikut adalah penjelasan mengenai proses perkecambahan sekaligus tipe dan contohnya.
Perkecambahan adalah proses awal dalam kehidupan tumbuhan. Tanaman membutuhkan kondisi yang tepat untuk berkembang dari biji ke tumbuhan dewasa.
Proses perkecambahan dapat menjadi sangat menarik dan penting untuk dipelajari, terutama jika Anda memiliki keinginan untuk menanam tanaman atau bercocok tanam.
Dalam proses perkecambahan, biji tumbuhan akan menyerap air dan nutrisi dari tanah sekitarnya.
Setelah itu, biji akan mulai membelah dan membentuk akar. Akar tersebut akan tumbuh ke dalam tanah dan mencari nutrisi dan air yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Setelah akar mulai berkembang, batang tumbuhan akan muncul dari biji. Batang tersebut akan tumbuh ke atas mencari cahaya matahari yang diperlukan untuk proses fotosintesis.
Setelah batang dan akar tumbuh dengan baik, tumbuhan akan mulai mengembangkan daun untuk menyerap sinar matahari dan menghasilkan makanan bagi tumbuhan.
Faktor-faktor seperti kelembapan, suhu, dan ketersediaan nutrisi di tanah sangat mempengaruhi proses perkecambahan tumbuhan.
Baca Juga: Perbedaan Antara Peristiwa Mengembun dan Disposisi
Kondisi yang tidak ideal dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan dan membuatnya sulit untuk berkembang.
Adapun di dalam artikel ini, untuk menambah pengetahuan pembaca, Sonora akan menyajikan bahasan tentang proses perkecambahan pada tumbuhan dengan lebih mendalam.
Sonora akan membahas beberapa tipe perkecambahan yang ada pada tumbuhan, lengkap dengan contoh dari masing-masing tipe.
Untuk tahu lebih jauh, simak penjelasan mengenai beberapa tipe dan contoh perkecambahan yang dikutip Sonora dari Kompas.com berikut ini.
Tipe Perkecambahan
Berdasarkan pergerakan kotiledonnya perkecambahan dibagi menjadi dua jenis, yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.
Kotiledon adalah daun pertama yang dihasilkan tumbuhan. Dilansir dari The Spruce, kotiledon merupakan daun biji atau embrio tanaman yang menyimpan cadangan nutrisi.
Perkecambahan hipogeal
Hipo dalam bahasa Yunani berarti bawah, maka perkecambahan hipogeal adalah pertumbuhan biji di mana kotiledonnya tetap berada di bawah tanah.
Baca Juga: Urutan Takson yang Paling Tepat untuk Tumbuhan
Dilansir dari Biology Discussion, perkecambahan hipogeal terjadi saat epikotil (sumbu embrio atau bakal batang di atas kotiledon) memanjang dan mendorong plumula (bakal daun) ke atas keluar dari tanah.
Pemanjangan epikotil tersebut membuat tunas plamula naik ke atas tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di bawah tanah.
Perkecambahan hipogeal biasanya terjadi pada tumbuhan monokotif seperti padi, jagung, gandung, kacang polong, dan juga kelapa.
Perkecambahan epigeal
Epi dalam bahasa Yunani berarti atas, maka perkecambahan epigeal adalah pertumbuhan biji di mana kotiledonnya naik ke atas atau ke permukaan tanah.
Perkecambahan epigeal terjadi saat hipokotil (sumbu embrio atau bakal batang di bawah kotiledon) memanjang ke atas.
Pemanjangan hipokotil mendorong kotiledon yang ada di atasnya, sehingga kotiledon keluar dan berada di permukaan tanah.
Perkecambahan epigeal terjadi pada beberapa tumbuhan antara lain adalah pada pepaya, labu, kapas, bawang, bunga matahari, kacang, labu, dan jarak.
Demikian penjelasan mengenai proses perkecambahan sekaligus tipe dan contohnya sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Persilangan Monohibrid dan Dihibrid: Pengertian dan Contohnya