Sonora.ID - Salah satu pertanda kondisi tubuh seseorang tidak fit adalah kemunculan ingus dari hidung. Hal ini tentunya bisa mengganggu aktivitas karena ketidaknyamanan yang terasa akibat tersumbatnya hidung.
Ingus sendiri memiliki aneka ragam tekstur dan warna, tergantung dari kotoran atau infeksi yang terjadi pada tubuh penderitanya.
Oleh sebab itu, beberapa jenis ingus berikut ini ternyata memiliki arti bagi kesehatanmu. Dilansir dari Kompas.com, berikut informasinya:
1. Merah
Ingus warna merah atau merah muda menandakan adanya darah dalam lendir Anda.
Ini bisa terjadi jika hidung dalam kondisi kering atau teriritasi karena terlalu banyak menggosok, meniup, atau mengorek.
Apalagi jika Anda memiliki kebiasaan untuk mengupil. Kebiasaan itu bisa menimbulkan luka yang nantinya berpengaruh pada warna ingus. Anda perlu waspada jika kondisi ini disertai dengan mimisan.
2. Bewarna coklat atau oranye
Ingus berwarna coklat dapat berarti adanya darah dalam lendir. Bedanya, darah tersebut sudah lama dikeluarkan tubuh. Selain itu, warna ingus coklat atau oranye juga bisa disebabkan oleh kotoran yang terhirup.
Baca Juga: 6 Cara Mengeluarkan Ingus Pada Bayi dengan Aman
3. Hitam
Ingus berwarna hitam bisa menjadi tanda infeksi jamur yang serius. Meskipun tidak umum, orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih mungkin rentan terhadap jenis penyakit ini.
4. Berwarna bening
Ingus bening dianggap sebagai warna normal atau sehat. Seperti yang telah disebutkan, tubuh menghasilkan sekitar satu hingga dua liter cairan ini setiap hari.
Tapi, bukan berarti seluruh ingus dikeluarkan dari tubuh. Karena pada kenyataannya kita lebih banyak menelan cairan ini tanpa disadari.
Ingus sendiri mengandung protein, antibodi, dan garam. Saat tertelan dan mencapai perut, cairan ini akan larut.
Selain menandakan kondisi normal atau sehat, ingus berwarna bening juga dapat berarti bahwa tubuh Anda sedang ingin membuang sesuatu. Ini merupakan gejala klasik alergi.
Apalagi, jika ingus Anda berwarna bening tapi juga berair dan keluar lebih banyak daripada biasanya. Kondisi hidung meler seperti itu yang terjadi tiba-tiba dapat menjadi tanda Anda mengalami paparan bahan iritan seperti polutan, wewangian, kotoran, asap rokok, atau udara dingin.
Jika ingus bening yang keluar disertai dengan gejala lain seperti batuk, demam, atau rasa tidak enak badan selama tiga hingga 4 hari bisa jadi tanda adanya infeksi virus ringan seperti flu.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Bayi yang Ampuh dan Aman
5. Berwarna keruh tak berwarna
Jika ingus yang keluar tidak berwarna tapi bertekstur kental hingga menyumbat hidung, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Kondisi ini bisa mengindikasikan adanya alergi kronis, seperti alergi debu atau alergi dingin.
Selain itu, dehidrasi juga dapat membuat ingus menjadi lebih kental. Itu karena ingus juga mencerminkan tingkat hidrasi dalam tubuh.
Hal ini juga bisa berarti bahwa Anda berada dalam fase awal infeksi yang menyebabkan saluran hidung meradang.
Kondisi ini dapat memperlambat gerakan lendir melalui hidung.
Biasanya, jika Anda berada pada fase awal infeksi virus seperti flu, keluarnya ingus berwarna keruh ini akan disertai dengan gejala sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk, bersin, demam ringan, nyeri tubuh, dan sakit kepala.
6. Kuning
Lendir berwarna kuning merupakan tanda adanya infeksi dalam tubuh Anda. Kabar baiknya, ingus kuning itu tanda bahwa tubuh Anda sedang melawan infeksi tersebut. Warna kuning berasal dari sel-sel darah putih yang melawan kuman.
Jika sel-sel tersebut selesai bekerja, mereka akan mati dan dibuang melalui ingus Anda.
Baca Juga: 4 Cara Mudah Mengeluarkan Ingus, Termasuk Kumur Air Garam
7. Hijau
Sama seperti ingus berwarna kuning, lendir berwarna hijau juga menandakan adanya infeksi pada tubuh. Warna hijau berasal dari sel darah putih mati dan produk limbah lainnya.
Sel darah putih mengandung enzim berwarna kehijauan yang nantinya jika dalam jumlah besar akan mengubah warna ingus.
Saat Anda mendapati ingus dengan warna hijau, perhatikan gejala lainnya seperti demam, sakit kepala, atau mual. Gejala-gejala yang menyertai ini dapat menjadi tanda kondisi yang lebih serius.