Memiliki endometriosis dapat menjadi ciri-ciri wanita tidak subur.
Darah menstruasi berwarna gelap atau pucat
Mengutip Medical News Today, darah menstruasi biasanya berwarna merah terang pada awal periode seseorang dan mungkin menjadi lebih gelap pada hari-hari berikutnya.
Jika darah menstruasi secara teratur lebih pucat atau gelap dari biasanya, ini mungkin perlu dikhawatirkan karena bisa menjadi ciri-ciri wanita tidak subur.
Baca Juga: 7 Cara Mempercepat Pembukaan 1 ke 10 secara Alami Tanpa Tindakan Medis
Siklus haid tidak teratur
Mengutip Flo Health, siklus menstruasi selalu menjadi ukuran untuk melihat ciri-ciri wanita tidak subur.
Siklus menstruasi rata-rata wanita adalah sekitar 28 hari. Namun, jika siklus berlangsung dari 21 hingga 35 hari, itu masih dianggap normal, asalkan konsisten.
Dengan periode yang tidak teratur, siklusnya sangat tidak dapat diprediksi, sehingga tidak mungkin untuk mengetahui kapan periode berikutnya akan datang.
Kondisi ini disebabkan oleh masalah hormonal seperti:
Gejala ketidakseimbangan hormon
Mengutip Flo Health, adanya gangguan hormonal dapat menjadi ciri-ciri wanita tidak subur karena hormon yang hamil tidak seimbang jadi sulit hamil.
Gangguan hormonal dapat meliputi:
Vagina gatal
Mengutip Flo Health, rasa sakit atau gatal, terutama jika disertai keputihan, itu bisa menjadi ciri-ciri wanita tidak subur.
Sebab, bisa jadi Anda terkena infeksi vagina yang menghambat kehamilan.
Jika tidak diobati dengan segera, infeksi seperti klamidia, gonore, dan mikroplasma pada akhirnya dapat menyebabkan wanita tidak subur.
Perdarahan di luar jadwal menstruasi
Perdarahan akibat rahim bermasalah bisa terjadi di luar jadwal menstruasi. Ini mungkin saja salah satu ciri-ciri rahim bermasalah.
Sama seperti darah haid, darah ini juga keluar dari rahim melalui vagina. Namun, perdarahan terjadi di antara jadwal haid sebelum dan berikutnya.
Sebagai contoh, jika umumnya siklus haid Anda yaitu setiap 27 hari, perdarahan ini terjadi jauh sebelum hari ke-27, misalnya hari ke-10 atau hari ke-15.
Perdarahan dapat berjumlah cukup banyak seperti darah haid pada umumnya atau berupa bercak darah.
Namun, pada beberapa kasus, perdarahan baru akan keluar setelah Anda melakukan hubungan seksual.
Melansir dari UT Southwestern Medical Center, perdarahan bahkan juga bisa terjadi menjelang atau setelah menopause.
Gejala ini sering kali disebabkan oleh infeksi atau kelainan pada leher rahim (serviks), seperti kanker.
Perubahan cairan keputihan
Selain gangguan menstruasi dan perdarahan, ciri-ciri rahim bermasalah lainnya yaitu perubahan cairan yang keluar saat keputihan.
Keputihan sebenarnya merupakan kondisi yang normal dialami oleh wanita dan umumnya bukan menandakan kondisi yang serius.
Namun, pada beberapa kasus, cairan keputihan yang keluar dapat berubah warna, tekstur, atau bau.
Cairan keputihan bisa berwarna kuning, hijau, atau bahkan mengandung darah.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 15 Tanda-Tanda Hamil yang Tidak Disadari, Mulai dari Sembelit Hingga Hidung Mampet