Sonora.ID – Rahim kering pasti menjadi momok menakutkan bagi setiap wanita yang ingin memiliki anak.
Bagaimana tidak, pasalnya ciri-ciri rahim kering kerap disebut sebagai salah satu penyebab sulit hamil.
Seperti diketahui, rahim merupakan salah satu organ penting bagi seorang wanita.
Rahim menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya janin selama masa kehamilan sehingga kesehatan rahim sangat penting untuk dijaga.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai ciri-ciri rahim kering, perlu diketahui kalau sebenarnya, dunia kedokteran tidak mengenal istilah rahim kering.
Baca Juga: Bahaya! Kenali Ciri-ciri Air Ketuban Berkurang, Bumil Wajib Baca
Ungkapan tersebut digunakan oleh masyarakat awam untuk memperhalus istilah ‘kemandulan’.
Di mana mereka mengibaratkan rahim yang tidak bisa mengandung sebagai ladang gersang yang tidak bisa menghasilkan panen.
Tapi memang ada beberapa ciri-ciri rahim bermasalah yang perlu diwaspadai oleh kaum wanita.
Lantas, apa saja ciri-ciri rahim bermasalah yang perlu diwasdapai? Simak penjelasannya berikut ini.
Tidak hamil
Mengutip Medical News Today, tidak hamil merupakan ciri-ciri utama wanita tidak subur, meski telah melakukan hubungan seks berkali-kali dengan pasangan dalam jangka waktu tertentu.
Seorang dokter dapat mendiagnosis infertilitas jika seorang wanita tidak hamil setelah 1 tahun mencoba.
Jika wanita berusia di atas 35 tahun, dia mungkin tidak subur jika dia tidak hamil setelah 6 bulan mencoba memiliki anak.
Sakit saat berhubungan seks
Mengutip Medical News Today, nyeri saat berhubungan seks atau disebut sebagai dispareunia bisa menjadi tanda masalah kesehatan mendasar yang dapat memengaruhi kesuburan wanita.
Contoh masalah kesehatan yang membuat wanita tidak subur termasuk infeksi, endometriosis, dan fibroid.
Menstruasi yang berat, lama, atau menyakitkan
Mengutip Medical News Today, beberapa wanita mengalami menstruasi ringan, sementara yang lain secara teratur mengalami periode berat dan kram yang menyakitkan.
Wanita yang mengalami menstruasi yang sangat berat dan menyakitkan mungkin menunjukkan tanda-tanda endometriosis.
Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan yang biasanya ditemukan di dalam rahim terdapat di tempat lain di tubuh.
Memiliki endometriosis dapat menjadi ciri-ciri wanita tidak subur.
Darah menstruasi berwarna gelap atau pucat
Mengutip Medical News Today, darah menstruasi biasanya berwarna merah terang pada awal periode seseorang dan mungkin menjadi lebih gelap pada hari-hari berikutnya.
Jika darah menstruasi secara teratur lebih pucat atau gelap dari biasanya, ini mungkin perlu dikhawatirkan karena bisa menjadi ciri-ciri wanita tidak subur.
Baca Juga: 7 Cara Mempercepat Pembukaan 1 ke 10 secara Alami Tanpa Tindakan Medis
Siklus haid tidak teratur
Mengutip Flo Health, siklus menstruasi selalu menjadi ukuran untuk melihat ciri-ciri wanita tidak subur.
Siklus menstruasi rata-rata wanita adalah sekitar 28 hari. Namun, jika siklus berlangsung dari 21 hingga 35 hari, itu masih dianggap normal, asalkan konsisten.
Dengan periode yang tidak teratur, siklusnya sangat tidak dapat diprediksi, sehingga tidak mungkin untuk mengetahui kapan periode berikutnya akan datang.
Kondisi ini disebabkan oleh masalah hormonal seperti:
Gejala ketidakseimbangan hormon
Mengutip Flo Health, adanya gangguan hormonal dapat menjadi ciri-ciri wanita tidak subur karena hormon yang hamil tidak seimbang jadi sulit hamil.
Gangguan hormonal dapat meliputi:
Vagina gatal
Mengutip Flo Health, rasa sakit atau gatal, terutama jika disertai keputihan, itu bisa menjadi ciri-ciri wanita tidak subur.
Sebab, bisa jadi Anda terkena infeksi vagina yang menghambat kehamilan.
Jika tidak diobati dengan segera, infeksi seperti klamidia, gonore, dan mikroplasma pada akhirnya dapat menyebabkan wanita tidak subur.
Perdarahan di luar jadwal menstruasi
Perdarahan akibat rahim bermasalah bisa terjadi di luar jadwal menstruasi. Ini mungkin saja salah satu ciri-ciri rahim bermasalah.
Sama seperti darah haid, darah ini juga keluar dari rahim melalui vagina. Namun, perdarahan terjadi di antara jadwal haid sebelum dan berikutnya.
Sebagai contoh, jika umumnya siklus haid Anda yaitu setiap 27 hari, perdarahan ini terjadi jauh sebelum hari ke-27, misalnya hari ke-10 atau hari ke-15.
Perdarahan dapat berjumlah cukup banyak seperti darah haid pada umumnya atau berupa bercak darah.
Namun, pada beberapa kasus, perdarahan baru akan keluar setelah Anda melakukan hubungan seksual.
Melansir dari UT Southwestern Medical Center, perdarahan bahkan juga bisa terjadi menjelang atau setelah menopause.
Gejala ini sering kali disebabkan oleh infeksi atau kelainan pada leher rahim (serviks), seperti kanker.
Perubahan cairan keputihan
Selain gangguan menstruasi dan perdarahan, ciri-ciri rahim bermasalah lainnya yaitu perubahan cairan yang keluar saat keputihan.
Keputihan sebenarnya merupakan kondisi yang normal dialami oleh wanita dan umumnya bukan menandakan kondisi yang serius.
Namun, pada beberapa kasus, cairan keputihan yang keluar dapat berubah warna, tekstur, atau bau.
Cairan keputihan bisa berwarna kuning, hijau, atau bahkan mengandung darah.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 15 Tanda-Tanda Hamil yang Tidak Disadari, Mulai dari Sembelit Hingga Hidung Mampet