Ia kemudian menjelaskan pihaknya juga pernah melakukan penelitian di Lombok, Nusa Tenggara Barat terkait pemberian imunisasi ganda. Dia timnya melakukan uji coba terhadap kelompok imunisasi PCV dengan kelompok yang diimunisasi ganda dengan PCV+Pentabio.
Dalam reaksi lokal pasca imunisasi ganda tidak berbeda yang ditimbulkan adalah nyeri dan bengkak. Sedangkan, reaksi sistemik pascaimunisasi ganda tidak berbeda yang timbul, yakni demam dan iritasi.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menggelar Pekan Imunisasi Dunia 2023 yang akan dilaksanakan selama pekan terakhir bulan April. Dalam pelaksanaannya tahun ini, Kemenkes akan membawa tema nasional yang bertajuk "Ayo Lindungi Keluarga dan Masyarakat dengan Imunisasi Lengkap". Dalam penyelenggaraan Pekan Imunisasi 2023, Direktur Pengelolaan Imunisasi, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine Berliana Tumiur Hutapea, MKM, menjelaskan akan ada beberapa antigen/imunisasi baru yang akan dimasukkan ke dalam program imunisasi nasional.
"Pengenalan imunisasi antigen baru ini yang akan dimasukkan program imunisasi nasional," ungkap dr. Prima dalam sebuah acara Temu Media di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Menurut dr. Prima, penambahan imunisasi antigen baru ini bertujuan sebagai komitmen pemerintah dalam memenuhi hak warga negara, khususnya pada bayi dan anak. Sehingga, dapat mencegah mereka dari penularan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi (PD3I).
Untuk jenis imunisasi yang akan ditambahkan dalam program nasional tahun 2023 :
1. PCV
Jenis imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) bertujuan untuk mencegah terjadinya pneumonia atau radang paru pada anak. Imunisasi wajib PCV ini sebenarnya sudah dilaksanakan sejak tahun 2016, namun masih di beberapa kota/kabupaten saja. Sedangkan per September 2022, semua daerah sudah mulai memasukkan dan melakukan imunisasi PCV secara nasional. Ditargetkan tahun 2023 bisa meluas hingga se-Indonesia.
2. HPV
Imunisasi Human Papilomavirus Vaccine (HPV) bermanfaat untuk mencegah terjadinya kanker leher rahim atau serviks. Untuk pelaksanaanya diwajibkan kepada anak perempuan berusia 5 dan 6 SD. Pemberian imunisasi HPV sudah dilakukan di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, DIY, jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Kemudian pada 2022 diperluas lagi ke beberapa kabupaten/kota di Indonesia. Ditargetkan tahun 2023 ini imunisasi HPV sudah bisa dilaksanakan secara nasional.
"Tahun 2023 vaksinasi HPV akan diperluas secara nasional. HPV merupakan bagian imunisasi anak sekolah, sehingga pelaksanaannya dilakukan pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah. BIAS tahun 2023 ini untuk pemberian HPV akan diberikan kepada semua kabupaten kota se-Indonesia," tutur dr. Prima.
3. Rotavirus
Imunisasi Rotavirus bertujuan untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota. Pada beberapa tahun belakangan, vaksin Rotavirus sebagai program imunisasi wajib baru diberikan di 100 lebih kabupaten/kota dan mewakili tiap pulau, kemudian akan diperluas menjadi nasional tahun ini.
4. IPV 2
Imunisasi lainnya yang akan dijadikan program nasional adalah Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) dosis kedua. Vaksin ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan si kecil dari bahaya polio. Pada tahun 2022, imunisasi dosis kedua ini baru dijadikan program imunisasi wajib di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Mulai tahun ini akan diperluas lagi secara nasional. Untuk pemberiannya dosis pertama ketika bayi berumur 4 bulan, dan IPV dosis kedua saat bayi berusia 9 bulan.
5. JE
Vaksin JE atau Japanese Encephalitis bermanfaat untuk mencegah ensefalitis (radang otak) pada anak. Vaksin ini baru menjadi imunisasi wajib pada 2018 di Bali, dan tahun 2023 akan diperluas ke Kalimantan Barat saja.
Dengan adanya pengenalan imunisasi antigen baru di tahun ini, dr. Prima mengungkapkan ini semua merupakan komitmen pemerintah untuk anak-anak dan masyarakat agar terhindari dari PD3I. Termasuk penyakit yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan bahkan kematian.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News