Ketika berusia 12 tahun, Kartini dijodohkan dengan seorang bangsawan Jawa bernama Raden Adipati Joyodiningrat, sesuai dengan kebiasaan pada masa itu.
Namun, Kartini menentang perjodohan tersebut dan ingin memilih pasangan hidupnya sendiri. Ia berusaha untuk meraih kebebasannya dengan belajar dan memperluas wawasan.
Baca Juga: 30 Quotes Hari Kartini 2023 yang Penuh Semangat dan Menginspirasi
Untuk mengejar cita-citanya, Kartini seringkali menulis surat kepada teman-temannya di Belanda. Dalam surat-suratnya tersebut, ia mengekspresikan impian dan keinginannya untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah Belanda dan mendirikan sekolah untuk perempuan di Indonesia.
Kartini kemudian dikenal sebagai salah satu tokoh pergerakan feminis di Indonesia.
Ia menulis banyak surat dan artikel yang mempromosikan kesetaraan gender dan pendidikan bagi perempuan Indonesia.
Tulisannya yang terkenal adalah "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang berisi pemikirannya tentang kesetaraan gender dan perjuangannya untuk membebaskan perempuan Indonesia dari keterbelakangan.
Baca Juga: 5 Contoh Teks Pidato Hari Kartini 2023 yang Sesuai dengan Tema
Pada tahun 1912, sejumlah orang yang terinspirasi oleh pemikiran dan perjuangan Kartini, mendirikan sekolah untuk perempuan di Semarang, Jawa Tengah, dengan nama "Sekolah Kartini". Sekolah tersebut kemudian menjadi institusi pendidikan yang terkenal dan berpengaruh dalam gerakan perempuan di Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Hari Kartini pun menjadi salah satu simbol penting dalam perjuangan untuk kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di Indonesia.
Pemerintah Indonesia kemudian menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini untuk menghormati jasa-jasanya dan memperingati perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Baca Juga: Kumpulan 35 Link Twibbon Hari Kartini, Rayakan Perjuangan Emansipasi Wanita!
Selain di Indonesia, perjuangan dan pemikiran Kartini juga diakui di tingkat internasional. Pada tahun 1964, UNESCO menetapkan Kartini sebagai tokoh perempuan Indonesia yang patut dikenang dan menghargainya dengan menempatkan namanya dalam "Memory of the World Register".
Pada tahun 2016, Google merayakan Hari Kartini dengan menghadirkan gambar doodle yang menampilkan sosok Kartini dengan balutan kebaya dan tutup kepala tradisional.
Meskipun perjuangan Kartini terjadi pada masa lampau, namun pesan-pesan dan ide-idenya masih relevan hingga saat ini. Kesetaraan gender dan hak-hak perempuan masih menjadi isu yang perlu terus diperjuangkan di Indonesia dan seluruh dunia. Pemikiran dan perjuangan Kartini adalah inspirasi bagi semua orang, terutama perempuan, untuk tidak takut mengungkapkan suara dan melawan diskriminasi.
Dalam mengenang Hari Kartini, banyak kegiatan dan acara yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengenakan pakaian adat Jawa, kebaya, yang menjadi simbol dari perjuangan dan kesetiaan Kartini terhadap budaya dan tradisi Indonesia. Selain itu, banyak sekolah dan instansi pemerintah yang mengadakan kegiatan dan seminar tentang perjuangan Kartini dan isu-isu yang terkait dengan perempuan.
Sejarah Hari Kartini memberikan gambaran tentang seorang perempuan yang berjuang keras untuk mengubah pandangan masyarakat tentang perempuan dan pendidikan di Indonesia.
Ia menginspirasi banyak orang untuk melanjutkan perjuangan yang dimulainya dan memberikan contoh tentang pentingnya menghargai hak-hak perempuan. Hari Kartini juga mengajarkan kita untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender dan memerangi diskriminasi terhadap perempuan di semua bidang kehidupan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.