Sonora.ID - Pada tahun 2004 yang lalu, terjadi tsunami yang di Aceh yang diawali dengan gempa bumi berkekuatan M 9,3 terjadi di dasar laut, sehingga hal ini memicu pusaran air dan gelombang air yang tinggi dan menghantam Aceh.
Luka mendalam dan kesedihan meliputi Tanah Air, hingga saat ini tsunami menjadi salah satu fenomena dan bencana alam yang paling ditakuti.
Karena Indonesia adalah negara dengan perairan yang sangat luas, kondisi yang satu ini berpotensi tinggi terjadi di Indonesia, ditambah lagi dengan kemungkinan gempa bumi yang kerap terjadi.
Seperti pada hari ini, 25 April 2023, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa telah terjadi tsunami setinggi 11 sentimeter di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Meski terbilang rendah, hal ini perlu diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Bagaimana proses terjadinya tsunami?
Dikutip dari BPBD, tsunami adalah gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng, tanah longsor, erupsi gunungapi, dan jatuhnya meteor.
Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan dapat mencapai daratan dengan ketinggian gelombang hingga 30 meter.
Baca Juga: 5 Contoh Teks Eksplanasi Tsunami yang Sesuai dengan Strukturnya
Meski pemicu utama tsunami adalah gempa bumi, namun tak semua gempa juga akan berakhir dengan tsunami. Biasanya, hanya gempa berkekuatan di atas 7,0 skala magnitudo momen yang memiliki potensi ini.
1. Tsunami karena kecepatan gelombang laut
Laut dengan kedalaman 7.000 meter, kecepatannya bisa mencapai 942,9 km/jam. Kecepatan ini hampir sama dengan kecepatan pesawat jet.
Tinggi gelombang ini biasanya tidak lebih dari 60 cm.
2. Tsunami akibat letusan gunung berapi
Letusan Gunung Krakatau tahun 1883 membuat gelombang tsunami setinggi 12 lantai gedung terjadi di daerah Lampung dan Banten.
Akibatnya, 5000 kapal hancur, pulau kecil tenggelam, dan hampir 36000 orang tewas.
Proses terjadinya tsunami dipicu oleh pergerakan secara vertikal pada lempeng yang berupa patahan. Patahan itu kemudian menyebabkan dasar laut naik yang dinamakan gempa bumi.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Simak! 6 Arti Mimpi Tsunami Tapi Selamat Menurut Primbon Jawa