Banjarmasin, Sonora.ID - Cuaca ekstrim yang saat ini sedang berlangsung, tampaknya benar-benar mengkhawatirkan.
Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Kota Banjarmasin pada Selasa, (02/05) siang, membuat beberapa pohon tumbang dan bangunan ambruk di beberapa titik.
Bahkan, seorang pengendara tewas, lantaran tertimpa material bangunan akibat diterpa angin kencang.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengungkapkan bela sungkawa atas peristiwa yang menimpa salah seorang pengendara yang saat itu melintas di perempatan jalan Pangeran Antasari.
"Saya mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada korban. Pada saat itu terjadi angin ribut dan pohon tumbang," ucap Ibnu, saat ditemui Smart FM Banjarmasin usai peresmian Puskesmas Mantuil, Rabu (03/5) pagi.
Baca Juga: Dinas Seolah-Olah Santai! Serapan Triwulan I Pemko Banjarmasin Rendah
Ibnu pun lantas mengimbau masyarakat untuk berhati-hati selama cuaca ekstrim berlangsung. Terlebih disaat musim pancaroba seperti sekarang, untuk selalu menjaga kesehatan tubuh.
"Kemudian juga posisi matahari tepat di posisi khatulistiwa. Sehingga terjadi gelombang panas. Saya melihat di Banjarmasin sebagai dataran rendah juga terkena dampak perubahan global itu," ungkapnya.
Dalam hal ini, Ibnu mengaku juga telah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengontrol pohon-pohon yang berpotensi tumbang saat cuaca ekstrim.
"Harus dicermati lagi. Apakah harus dipangkas. Lalu beberapa pohon yang dipertahankan perlu diberikan penyangga," pesannya.
Terpisah. Kepala DLH Banjarmasin, Alive Yoesfah Love menyebut, total pohon milik pemko berjumlah 7.107 buah.
"Klasifikasinya diameter 5-90 sentimeter. Usianya antara enam bulan - puluhan tahun," ujarnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin.
Ia mengklaim, semua pohon milik Pemko itu secara rutin dilakukan pemeliharan dan perendahan.
"Termasuk pohon milik masyarakat jika diminta juga kita lakukan perendahan dan pemeliharaan," sambungnya.
Disisi lain, rencana pihaknya untuk mengasuransikan pohon-pohon milik Pemko diklaim masih terus berproses.
Baca Juga: Hardiknas 2023, Ratusan Sekolah di Banjarmasin Mendaftar IKM
Hal itu bertujuan untuk memberikan santunan kepada warga yang menjadi korban tertimpa pohon tumbang, termasuk kendaraan atau bangunan milik warga. Khususnya disaat cuaca ekstrim berlangsung.
"Semoga bisa terealisasi di APBD Perubahan 2023. Sebelum Desember semoga ada kontrak dengan pihak asuransi. Insyallah setiap korban dibantu. Misalnya patah tulang atau korban meninggal dunia, semua ada hitungannya," jelasnya.
Selain mengasuransikan pohon-pohon, pihaknya juga rela mengeluarkan anggaran besar untuk membeli alat USG pohon. Tujuannya, untuk mengetahui tingkat kemampuan atau ketahanan pohon itu.
"Biayanya sekitar Rp100 juta. Dengan alat itu kita bisa mengetahui apakah pohon itu sudah lapuk atau masih kuat. Kalau memang sudah lapuk maka akan kita tebang," tutupnya.