Tuma juga mempunyai diameter sekitar 20 sampai 25 centimeter. Cara memainkannya juga sama dengan kendang, yaitu dipukul-pukul untuk menghasilkan nada. Digunakan untuk mengiringi tarian tradisional Kalimantan.
Bentuknya hampir mirip dengan gitar. Cara memainkannya juga dipetik. Seluruh bagian kerangka sape terbuat dari kayu aro, kayu marong, atau kayu pelantan. Jika sudah dibentuk sape akan dipasangi senar agar bisa dipetik. Biasanya digunakan untuk mengiringi lagu-lagu Kalimantan dalam sebuah upacara adat.
Lutong adalah alat musik petik yang sejenis dengan sitar. Terbuat dari kayu atau bambu. Uniknya, hanya para perempuan suku Dayak Kenyah yang boleh memainkannya.
Rebab terbuat dari kayu dan tempurung kelapa. Rebab memiliki senar atau dawai untuk digesek dan menghasilkan bunyi. Alat musik rebab juga jadi salah satu pengiring lagu-lagu Kalimantan di upacara adatnya.
Jatung utang adalah alat musik tradisional Kalimantan dari Dayak Kenyah. Jatung utang terbuat dari kayu temaha atau kapit mawat dan bentuknya hampir seperti gambang.
Alat musik tradisional ini mempunyai 13 kepingan kayu, yang nantinya dipukul-pukul untuk menghasilkan bunyi. Biasanya digunakan untuk mengiringi lagu-lagu Kalimantan dalam sebuah upacara adat.
Bentuknya hampir mirip jatung utang. Biasanya, bagian sisi sluding akan dihiasi ukiran kepala burung enggang sebagai ciri khasnya. Alat musik ini bisa ditemui ketika ada upacara adat masyarakat Kalimantan.
Kalampat asal Kalimantan Selatan yang terbuat dari bambu tebal bernama batung. Dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari rotan. Umumnya digunakan sebagai pengiring dalam upacara Bawanang atau panen padi.
Alat musik tradisional babun ini mempunyai bentuk bulat dan terbuat dari kayu. Bentuknya hampir mirip kendang, cara memainkannya pun sama.
Babun dipukul pada bagian kulit penutup lubang di tengah kayu. Alat musik ini bisa ditemui ketika ada upacara adat masyarakat Kalimantan.