Sonora.ID - Sebagai negara yang terdiri atas ribuan pulau Indonesia tentu memiliki kebudayaan yang beraneka ragam dari bahasa, pakaian adat, rumah tradisional, tarian, hingga alat musik tradisional.
Berbagai kebudayaan tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing yang sesuai dengan kondisi atau budaya daerah asalnya.
Sama seperti halnya alat musik tradisional Kalimantan yang akan kita bahas berikut ini. Alat musik tradisional asal berbagai daerah di Pulau Kalimantan berikut ini tentu memiliki beberapa perbedaan dengan alat musik dari daerah lainnya.
Alat musik tradisional Kalimantan sendiri biasanya digunakan untuk mengiringi sebuah acara kesenian seperti tarian dan sebagai pengiring dalam sebuah upacara ritual.
Lalu apa saja alat musik tradisional Kalimantan itu? Berikut ini paparan lengkapnya hanya untuk Anda.
Baca Juga: 10 Alat Musik Tradisional Aceh, Wujud Keanekaragaman Budaya Indonesia
Alat Musik Tradisional Kalimantan
Senggayung berasal dari Ketapang, Kalimantan Barat. Alat musik senggayung terbuat dari bambu yang terdiri dari beberapa pasang.
Cara memainkannya saling dipukulkan untuk menghasilkan nada. Akan tetapi, alat musik ini hanya boleh dimainkan saat musim buah karena jika dimainkan di luar musim tersebut masyarakat percaya akan datang penyakit sampar atau pes.
Mirip kendang yang berbentuk cukup panjang dan terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dilubang dan ditutup kulit lembu.
Tuma juga mempunyai diameter sekitar 20 sampai 25 centimeter. Cara memainkannya juga sama dengan kendang, yaitu dipukul-pukul untuk menghasilkan nada. Digunakan untuk mengiringi tarian tradisional Kalimantan.
Bentuknya hampir mirip dengan gitar. Cara memainkannya juga dipetik. Seluruh bagian kerangka sape terbuat dari kayu aro, kayu marong, atau kayu pelantan. Jika sudah dibentuk sape akan dipasangi senar agar bisa dipetik. Biasanya digunakan untuk mengiringi lagu-lagu Kalimantan dalam sebuah upacara adat.
Lutong adalah alat musik petik yang sejenis dengan sitar. Terbuat dari kayu atau bambu. Uniknya, hanya para perempuan suku Dayak Kenyah yang boleh memainkannya.
Rebab terbuat dari kayu dan tempurung kelapa. Rebab memiliki senar atau dawai untuk digesek dan menghasilkan bunyi. Alat musik rebab juga jadi salah satu pengiring lagu-lagu Kalimantan di upacara adatnya.
Jatung utang adalah alat musik tradisional Kalimantan dari Dayak Kenyah. Jatung utang terbuat dari kayu temaha atau kapit mawat dan bentuknya hampir seperti gambang.
Alat musik tradisional ini mempunyai 13 kepingan kayu, yang nantinya dipukul-pukul untuk menghasilkan bunyi. Biasanya digunakan untuk mengiringi lagu-lagu Kalimantan dalam sebuah upacara adat.
Bentuknya hampir mirip jatung utang. Biasanya, bagian sisi sluding akan dihiasi ukiran kepala burung enggang sebagai ciri khasnya. Alat musik ini bisa ditemui ketika ada upacara adat masyarakat Kalimantan.
Kalampat asal Kalimantan Selatan yang terbuat dari bambu tebal bernama batung. Dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari rotan. Umumnya digunakan sebagai pengiring dalam upacara Bawanang atau panen padi.
Alat musik tradisional babun ini mempunyai bentuk bulat dan terbuat dari kayu. Bentuknya hampir mirip kendang, cara memainkannya pun sama.
Babun dipukul pada bagian kulit penutup lubang di tengah kayu. Alat musik ini bisa ditemui ketika ada upacara adat masyarakat Kalimantan.
Kalang kupak berasal dari Suku Bukit, Kalimantan Selatan. Terbuat dari bambu tipis khusus yang menghasilkan suara unik. Biasanya dimainkan oleh para petani di waktu senggang untuk mengusir hama binatang.
Dimainkan dengan cara dipetik seperti sampe. Gambus berdawai 6 yang tidak jauh berbeda dengan mandolin. Awalnya berasal dari Timur Tengah yang kemudian dibawa oleh pedagang melayu sampai ke pesisir Kalimantan Timur (Kaltim).
Alat musik tradisional ini merupakan gong besar yang dibuat dari kuningan dengan ukuran tinggi 20 cm, garis tengah 60 cm, dan berukir relief ular naga dan yang biasa polos tanpa dekorasi. Alat musik gong yang berukuran kecil disebut angkong dengan tinggi 8 cm, garis tengah 40 cm.
Fungsi alat musik tawek ini menjadi alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada acara kematian warga dan musibah kebakaran, dan juga untuk memanggil warga desa dalam kegiatan gotong royong atau untuk menyambut kedatangan tamu penting seperti pejabat pemerintahan.
Terbuat dari kayu adau. Bentuknya seperti gendang. Berasal dari Suku Dayak Kenyah dan biasanya dimainkan sebagai pengiring tarian adat Belian, Junamnugroho, dan Hudoq.
Alat musik khas Suku Banjar, Kalimantan Selatan. Memiliki bentuk seperti terompet. Dimainkan untuk mengiringi tarian adat.
Alat musik pukul yang dipukul menggunakan tangan. Terbuat dari kayu yang dilubangi di bagian sisinya dan ditutupi dengan kulit binatang sebagai membrannya.
Gemer memiliki berbagai ukuran dengan nama-nama yang berbeda pula, yakni Prahi, Gimar, Tuuking, Tuat, dan Pampong.
Baca Juga: 6 Fungsi Alat Musik Tradisional, Ternyata Bisa Jadi Sarana Komunikasi
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.