Banjarmasin, Sonora.ID - Sejak Januari hingga April 2033 lalu, tercatat sudah ditemukan sebanyak 52 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarmasin.
Bahkan, tiga kasus diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengklaim, bahwa kasus DBD mengalami penurunan hingga April 2023 lalu.
Pada Januari 2023, ditemukan 23 kasus DBD. Kemudian di bulan Februari turun menjadi 17 kasus dan Maret 7 kasus.
"Untuk April menurun kasusnya. Terakhir laporan yang diterima di bulan April ada 5 kasus," kata Ramadhan, kepada Smart FM Banjarmasin.
Baca Juga: Kick Off Gate Parking, Kawasan KCM Sasaran Pertama Pemko Banjarmasin!
Adapun daerah yang paling banyak ditemukan kasus DBD menurut Rama ada di Sungai Andai.
"Tertinggi di kelurahan Sungai Andai. Ada 7 kasus DBD," ungkapnya.
Oleh karenanya, Ia terus menginstruksikan jajarannya untuk melakukan penanganan yang cepat dan tepat.
"Seperti promkes dan perilaku hidup bersih dan sehat serta menerapkan 3M plus," imbaunya.
Kemudian, jika melihat tanda-tanda yang mengarah DBD, maka sesegeranya dibawa ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat untuk mendapat penanganan.
"Nanti jika saat pemeriksaan positif, kita akan laporkan dan lakukan pemeriksaan epidemiologi. Kalau memang terbukti kita akan lakukan fogging," pungkasnya.
Dikonfirmasi mengenai persoalan ini, Lurah Sungai Andai Fernadi tidak menampiknya.
“Memang kadang ada dapat laporan mengenai warga yang terkena DBD, tapi kami tidak memegang datanya,” ujarnya, Sabtu (6/5).
Apabila ada ditemukan kasus DBD, dia mengatakan pihaknya akan langsung meneruskannya kepada Puskesmas.
“Jadi kami hanya meneruskan dan memfasilitasi. Untuk penanganan dan selanjutnya langsung dari pihak puskesmas. Termasuk apakah akan dilakukan fogging (pengasapan) atau seperti apa,” katanya.
Baca Juga: 495 Pesepeda Ikuti Road to L'etape Indonesia by Tour de France - Banua
Ditambahkan Fernadi, upaya pencegahan DBD kerap dilakukan pihaknya, yakni dengan melakukan aktivitas kebersihan lingkungan.
“Setiap minggu biasanya ada satgas kebersihan yang turun untuk melakukan kebersihan mengumpulkan sampah sekaligus membersihkan genangan yang berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak,” tutupnya.