Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya terbentuk karena adanya benda langit lain yang lewat cukup dekat dengan matahari pada saat awal pembentukan matahari.
Dengan adanya bantuan bintang yang dekat dengan matahari akan memberikan efek gravitasi sehingga terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang pada matahari.
Setelah itu sebagian besar materi akan tertarik kembali, dan sebagian benda langit lainnya akan tetap di orbit akan mendingin dan memadat dan akan menjadi benda-benda berukuran kecil yang disebut dengan planetesimal.
2. Teori Awan Debu oleh Carl Von Weizsaeker (1940) dan Gerard P Kuiper (1950)
Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya terbentuk dari gumpalan gas dan debu kemudian gumpalan awan mengalami penyumbatan dan pada proses penyumbatan tersebut partikel-partikel debu akan tertarik masuk ke bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan kemudian mulai terikat yang akan membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan bagian tepi nya yang tipis.
Lalu partikel-partikel di bagian tengah cakram akan saling menekan dan kemudian menimbulkan panas dan berpijar dan bagian inilah yang akan menjadi matahari.
Baca Juga: Pengertian Rotasi Bumi dan Dampaknya pada Kehidupan
3. Teori Nebule (Teori Kabut) oleh Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796)
Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya melalui proses yaitu matahari dan planet berasal dari kabut yang berpijar yang terikat di dalam jagat raya.
Karena berupa kabut yang berbentuk bulat seperti bola yang besar dan jika semakin bola itu mengecil akan semakin cepat putarannya.