Akibat revolusi bumi yang paling umum adalah adanya pergantian musim dan perbedaan musim pada masing-masing bagian belahan dunia.
Pada belahan bumi bagian utara dan selatan memiliki empat musim yang berganti di setiap tahunnya yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin.
Namun, berbeda pada belahan bumi yang dilewati garis khatulistiwa, pada bagian ini hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
2. Gerak semu tahunan matahari
Revolusi bumi mengakibatkan posisi matahari yang berubah. Bagian bumi yang mendapat sinar matahari lebih banyak akan mengalami siang dan musim panas.
Begitu juga pada sebaliknya, jika bagian bumi tak terkena sinar matahari, akan mengalami malam dan musim dingin. Ini akan berulang-ulang setiap tahunnya.
3. Perbedaan frekuensi waktu siang dan malam
Akibat dari revolusi bumi ini membuat perbedaan frekuensi dari siang dan malam. Siang dan malam pada bagian bumi utara dan selatan akan berbeda dengan bagian bumi di garis khatulistiwa.
Pada bagian bumi tengah atau khatulistiwa ini memiliki waktu siang dan malam yang terbagi rata masing-masing 12 jam.
Kombinasi dari revolusi dan sumbu kemiringan bumi ini menimbulkan gejala alam pada frekuensi waktu siang dan malam.