Sonora.ID – Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Berikut ini adalah akibat revolusi bumi.
Selain bumi, planet-planet lain di dalam tata surya juga mengelilingi matahari. Namun waktunya berbeda-beda.
Tata surya adalah kumpulan benda-benda langit yang berinteraksi satu sama lain dan berpusat pada matahari.
Setiap planet berinteraksi dengan benda langit lainnya yang disebut dengan satelit.
Jika planet berevolusi mengelilingi matahari, maka satelit juga berevolusi dengan mengelilingi planetnya masing-masing.
Peredaran bumi yang mengelilingi matahari ini terjadi selama 365,256 hari. Bumi berevolusi dengan kemiringan 23,5 derajat terhadap bidang ekliptika.
Sudut yang terhitung itu diukur dengan garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan, hal itu disebut sumbu rotasi.
Baca Juga: Memahami Asteroid: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Contohnya
Berikut ini adalah akibat revolusi bumi
1. Pergantian musim
Akibat revolusi bumi yang paling umum adalah adanya pergantian musim dan perbedaan musim pada masing-masing bagian belahan dunia.
Pada belahan bumi bagian utara dan selatan memiliki empat musim yang berganti di setiap tahunnya yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin.
Namun, berbeda pada belahan bumi yang dilewati garis khatulistiwa, pada bagian ini hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
2. Gerak semu tahunan matahari
Revolusi bumi mengakibatkan posisi matahari yang berubah. Bagian bumi yang mendapat sinar matahari lebih banyak akan mengalami siang dan musim panas.
Begitu juga pada sebaliknya, jika bagian bumi tak terkena sinar matahari, akan mengalami malam dan musim dingin. Ini akan berulang-ulang setiap tahunnya.
3. Perbedaan frekuensi waktu siang dan malam
Akibat dari revolusi bumi ini membuat perbedaan frekuensi dari siang dan malam. Siang dan malam pada bagian bumi utara dan selatan akan berbeda dengan bagian bumi di garis khatulistiwa.
Pada bagian bumi tengah atau khatulistiwa ini memiliki waktu siang dan malam yang terbagi rata masing-masing 12 jam.
Kombinasi dari revolusi dan sumbu kemiringan bumi ini menimbulkan gejala alam pada frekuensi waktu siang dan malam.
Makin ke arah utara frekuensi waktu siang atau malam akan terasa lebih lama, bagian paling selatan juga merasakan hal itu.
Baca Juga: Sistem Tata Surya: Pengertian, Teori, dan Anggota, Lengkap!
4. Rasi bintang
Rasi bintang adalah sekelompok bintang yang membentuk pola tertentu.
Sebenarnya rasi bintang yang kita lihat itu jaraknya tidak berdekatan satu sama lain. Letak antara satu bintang dengan yang lain berjauhan, ketika kita mengamati dari bumi tampak berdekatan dan tersusun polanya.
Karena revolusi bumi ini rasi bintang pada setiap bagian bumi akan terlihat berbeda.
Bumi bagian utara hanya dapat melihat rasi bintang yang ada di utara, bumi bagian selatan hanya dapat melihat rasi bintang yang ada di selatan, begitu juga bagian bumi yang lain.
5. Kalender masehi
Kalender masehi ini tercipta karena adanya revolusi bumi. Berdasarkan pembagian bujur, batas dari penanggalan internasional ada pada 180 derajat.
Jika di belahan timur bujur 180 derajat berada pada tanggal 6 maka di belahan barat bujur 180 derajat masih tanggal 5, kejadian ini seolah-olah melompat sehari.
Hitungan kalender masehi ini satu tahun ada 365,25 hari.
Itu dia beberapa akibat revolusi bumi.
Semoga bermanfaat!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.