3 Kultum Singkat Tentang Adab dalam Islam yang Menyentuh Hati

11 Mei 2023 16:15 WIB
Ilustrasi Kultum Singkat Tentang Adab dalam Islam
Ilustrasi Kultum Singkat Tentang Adab dalam Islam ( Freepik)

Pertama-tama dan yang utama, marilah kita haturkan puji dan syukur kehadirat Allah Azza wa Jalla yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua, sehingga di waktu luang dan kesempatan yang baik ini, kita masih dapat bertemu dalam keadaan sehat walafiat.

Tak lupa pula sholawat dan salam kita haturkan kepada suri tauladan kita Nabi besar Nabi Agung Muhammad SAW.

Hadirin yang semoga selalu dirahmati oleh Allah SWT.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan sebuah kultum singkat tentang adab berbicara.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW telah bersabda, cukuplah menjadi sebuah dosa bagi seseorang yakni jika ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar.

Sejatinya, apa yang kita dengar tidak selalu hal baik. Terkadang, kita mendengar aib orang lain, kejelekan orang lain, kesedihan orang lain, maupun kebahagiaan orang lain.

Meskipun kita mendengar semuanya, alangkah baiknya untuk menyimpan dan merahasiakannya. Janganlah kita membicarakan kejelekan dan keburukan orang lain .

Kemudian, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah SAW telah bersabda, termasuk sebuah kebaikan Islamnya seseorang yakni ketika meninggalkan sesuatu yang tidak berguna.

Pada hadits ini, kita dianjurkan untuk membicarakan hal yang baik saja. Begitu pula sebaliknya, jangan membicarakan hal-hal yang tidak berguna.

Lebih baik kita diam daripada membicarakan hal-hal yang tidak berguna bahkan sampai merugikan.

Salah satu adab berbicara lainnya yang tak kalah penting untuk selalu kita ingat yakni berbicara dengan menggunakan suara yang pelan dan bisa didengar. Adab berbicara yang sopan, tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu pelan.

Saat berbicara dengan orang lain, hendaknya mengungkapkan maksud dan tujuan dengan jelas, sehingga perkataan kita bisa dipahami. Jangan berbicara seperti dibuat-buat, dipaksakan apalagi berbohong. 

Sebab, kebohongan yang keluar dari mulut kita, dari situlah awal munculnya ketidak percayaan orang lain terhadap kita.

Berbicaralah yang jujur. Rasulullah SAW mencontohkan kepada kita untuk selalu berkata jujur.

Perkataan yang jujur, dapat menunjukkan tingkat keislaman seseorang. Untuk itulah, sudah seharusnya kita jujur dalam setiap perkataan maupun candaan sekalipun.

Adab berbicara selanjutnya yakni tidak memotong pembicaraan orang lain. Orang yang suka memotong pembicaraan orang lain, maka ia telah menunjukkan sikap tidak sopan dan egois.

Ketika ada seseorang yang berbicara kepada kita, dengarkan dengan penuh semangat dan tunggulah sampai pembicaraan orang tersebut selesai. Dengan begitu, orang yang menjadi lawan bicara kita akan merasa dihargai.

Hadirin yang semoga selalu mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

Dari kultum yang telah disampaikan, dapat kita ambil garis besarnya, setidaknya ada lima adab berbicara yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Tidak membicarakan semua yang kita dengar.
  2. Berbicara hal-hal yang baik.
  3. Berbicara dengan suara yang pelan, tidak terlalu keras, dan tidak dipaksakan
  4. Selalu berkata jujur.
  5. Tidak memotong pembicaraan orang lain.

Demikianlah kultum singkat tentang adab berbicara yang bisa saya sampaikan. Apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan saya mohon maaf.

Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat, khususnya bagi diri saya pribadi, dan umumnya bagi hadirin sekalian.

Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Baca Juga: 20 Contoh Penutup Ceramah yang Berkesan dan Tidak Membosankan!

Contoh 3

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita semua terutama nikmat iman dan Islam.

Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda alam nabi besar nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah. Izinkan saya berbicara sedikit tentang adab bercanda dalam Islam.

Bercanda sudah menjadi bagian dari keseharian kita, sebagai pelipur lara, di kala seharian sudah bekerja penuh. Bercanda juga menjadi metode kita untuk mengakrabkan diri kepada saudara kita yang lainnya. Namun, jika kita ingin melakukannya, maka harus memperhatikan beberapa hal yang penting dalam bercanda.

  1. Meluruskan Tujuan

Biasanya bercanda dilakukan untuk menghilangkan kepenatan, kebosanan dan rasa lesu, serta menyegarkan suasana dengan candaan yang diperbolehkan. Sehingga kita dapat memperoleh gairah baru dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat.

  1. Jangan Melewati Batas

Sebagian orang sering membuat lelucon yang terlalu jauh hingga melanggar norma-norma. Dia mempunyai maksud buruk dalam bercanda, sehingga bisa menjatuhkan wibawa dan martabatnya di hadapan manusia. Orang-orang akan memandangnya rendah, karena ia telah menjatuhkan martabatnya sendiri dan tidak menjaga wibawanya. Terlalu banyak bercanda akan menjatuhkan wibawa seseorang.

  1. Jangan Bercanda Dengan Orang Yang Tidak Suka Bercanda

Terkadang ada orang yang bercanda dengan seseorang yang tidak suka bercanda, atau tidak suka dengan candaan orang tersebut. Hal itu akan menimbulkan akibat buruk. Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa kita hendak bercanda. Selain itu, jaga tutur kata dan berpikir kembali jika ingin bercanda.

  1. Jangan Bercanda Dalam Perkara-Perkara Yang Serius

Ada beberapa keadaan yang tidak sepatutnya bagi kita untuk bercanda. Misalnya dalam majelis penguasa, majelis ilmu, majelis hakim, ketika memberikan persaksian, dan lain sebagainya. Hindari perkara-perkara yang dilarang Allah swt saat bercanda. Tidak boleh bercanda atau bersenda gurau dalam perkara yang dilarang oleh Allah SWT.

Sekian ceramah tentang adab bercanda ini saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat dan bisa dipetik pelajaran bagi kita semua. 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: 20 Contoh Penutup Ceramah yang Berkesan dan Tidak Membosankan!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm