Sonora.ID - Artikel kali ini akan membahas tentang Intrusi Magma yang sudah dilengkapi dengan pengertian dan bentuknya.
Magma menjadi salah satu hasil dari aktivitas vulkanik yang dapat keluar dari gunung berapi melalui dua cara, salah satunya adalah melalui proses intrusi.
Proses intrusi ini berbeda dengan fenomena ekstrusi yang menyebabkan definisi dan bentuk dari hasil proses tersebut pun harus diketahui lebih lanjut.
Untuk itu, kamu bisa menyimak ulasan tentang Intrusi Magma berikut ini yang sudah lengkap dengan pengertian dan bentuknya.
Baca Juga: 3 Pendekatan Geografi Lengkap Dengan Contohnya
Intrusi dapat dimaknai sebagai aktivitas vulkanik ketika magma mengalami pergerakan tetapi tidak keluar dari permukaan bumi.
Ini menyebabkan intrusi diartikan sebagai peristiwa bergeraknya magma di dalam permukaan bumi.
Proses pergerakan ini membuat magma tetap berada di dalam bumi akibat adanya tekanan magma yang tidak begitu besar.
Sehingga, intrusi magma ini hanya akan melewati celah bebatuan di dalam bumi dan tidak menimbulkan erupsi.
Karena mengalami pergerakan di dalam bumi, maka ada hasil yang dibentuk dari fenomena alam tersebut yang disebut sebagai bentuk intrusi magma.
Bentuk Intrusi Magma
Terdapat enam bentuk intrusi magma yang dipengaruhi dengan kondisi-kondisi tertentu dan menghasilkan bentukan berupa:
1. Batolit
Batolit merupakan batuan yang terbentuk dari proses magma bergerak naik ke kerak bumi tetapi tidak menembusnya.
Batuan ini akan teerbentuk secara perlahan ketika magma mendingin dan membentuk struktur batuan yang membentang setidaknya sepanjang 100 km persegi dan meluas sampai kedalaman yang tidak diketahui.
2. Lakolit
Hasil dari intrusi magma berikutnya adalah lakolit yang terjadi saat magma naik ke permukaan dan terkumpul dalam satu tempat di bawah batuan permukaan bumi.
Tekanan dari magma ini meenyebabkan batuan menjadi melengkung dan membentuk kubat yang bisa menampung lakolit di dalamnya.
Lakolit sendiri memiliki diameter sebesar 16 kilometer dengan tebal yang mencapai ratusan sampai ribuan meter.
3. Sil
Jenis batuan ini terbentuk di antara celah-celah atau rekahan batuan yang menjadikannya sebagai magma tabular.
Baca Juga: Karakteristik Wilayah Indonesia: Daratan dan Perairan, Materi Geografi
Sil tidak dapat menembus batuan dan akan terus menjalar melalui celah-celahan permukaan bumi untuk mengisi rekahan batuan.
4. Diatrema
Diatrema adalah bentuk intrusi magma yang berbentuk saluran seperti pipa curam dan berisikan fragmen batuan beku serta batuan dinding.
Jenis batuan ini menjadi jalur utama dari dapur magma menuju permukaan bumi dengan bentuk beragam karena terbentuk dari ledakan yang melepaskan karbon dioksida.
5. Intrusi Kolok atau Gang
Jenis intrusi ini terjadi akibat magma yang menabrak batuan litosfer setelah keluar dari dapur magma.
Tekanan dari magma akan menyebabkan batuan litosfer pecah. Lalu, tekanan ini akan memotong batuan secara vertikal dan membentuk intrusi kolok.
6. Apolisa
Bentuk dari intrusi magma ini menjadi hasil dari magma intrusi korok yang masuk ke celah batuan dan menghasilkan percabangan.
Apolisa hampir memiliki bentuk yang mirip dengan sill, tetapi ukurannya lebih kecil, sehingga kerap disebut sebagai urat-urat magma.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.