Kondisi dasar laut juga memengaruhi perbedaan warna air laut. Misalnya, dasar laut pasir putih akan membuat warna air laut lebih terang.
Sedangkan, dasar laut yang berpasir hitam akan membuat warna air laut terlihat lebih gelap.
Warna air laut dapat berbeda-beda bergantung pada keberadaan fitoplankton.
Fitoplankton adalah organisme laut penghasil sebagian besar oksigen di bumi melalui reaksi fotosintesis.
Fitoplankton memiliki pigmen fotosintesis berupa klorofil dan ditemukan di permukaan laut yang terkena sinar matahari.
Dilansir dari NASA Science, klorofil yang berwarna hijau membuat fitoplankton lebih suka menyerap cahaya merah juga biru dan memantulkan cahaya hijau.
Sehingga, keberadaan fitoplankton dapat membuat air laut terlihat berwarna hijau. Makin banyak fitoplankton pada permukaan air, maka makin hijau air laut tersebut terlihat.
Tidak hanya alga, namun ganggang juga dapat mengakibatkan air laut memiliki warna yang berbeda-beda.
Seperti fitoplankton, mekarnya laga (algae blooming) dapat mengubah warna laut. Warna laut yang ditimbulkan alga bervariasi sesuai spesiesnya.
Misalnya, alga Pseudonitzchia dapat membuat laut berwarna merah, alga Bacillariophycea dapat membuat air berwarna coklat, dan Noctiluca scintillans dan Lingulodinium polyedra yang membuat air laut memancarkan cahaya biru yang berkilauan.