Tujuan penulisan kramagung ini pun hanyalah sebuah saran, bukan perintah sehingga para pemain tidak wajib mengikuti arahan tersebut.
Fungsi Kramagung dalam Sebuah Naskah Drama
Kramagung ternyata tidak hanya berfungsi untuk membantu mengarahkan aksi atau perilaku yang harus para aktor lakukan di atas panggung, namun juga memiliki fungsi lainnya yakni sebagai berikut.
Contoh: (Langit gelap dan hanya ada lampu jalan sebagai penerangan) Harusnya aku menerima tawan Andi tadi.
Contoh: (Terkejut membaca surat) Tidak mungkin. Ini pasti bohong!
Contoh: (Sambil tertawa) Beliau ini memang kadang-kadang beliau.
Contoh: (Ibu masuk ke panggung sambil membawa sapu) Oh, tadi kayaknya ada yang bilang lagi ngaji, tapi malah di warnet kau rupanya, hah?!
Contoh: (Pencuri berjalan perlahan-lahan ke arah meja yang ada di tengah panggung).
Contoh Kramagung dalam Sebuah Naskah Drama
Untuk memahaminya dengan lebih baik berikut ini kami sajikan contoh kramagung dalam sebuah naskah drama yang singkat.
Anak: (Menangis di tangga halaman rumah sembari memegang sepucuk surat).
Ibu: (Memasuki halaman dan menghampiri anaknya) Anakku, mengapa kamu menangis? Apa yang membuatmu menangis.
Anak: (Menjerit dan memeluk ibunya) Ibu! (menangis sesenggukan dalam pelukan).
Ibu: (Membelai anaknya dengan penuh kekhawatiran) Ada apa anakku? Mengapa kamu menangis?
Anak: (Berbicara dengan terbata-bata sambil menyodorkan selembar surat) Barusan tukang pos datang, ia mengantarkan surat. Di dalamnya tertulis bahwa ayah meninggal di medan perang.
Ibu: (Tertegun memandang surat dan berbicara dengan lirih) Ayahmu gugur di medan perang sebagai pahlawan negeri ini nak. Mari kita doakan ayah agar tenang di alam sana.
Ibu dan Anak: (Saling berpelukan sembari menangis bersama).
Baca Juga: Pengertian Teks Drama: Unsur, Jenis, Struktur, Ciri, dan Contoh
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.