Sonora.ID - Komponen atau unsur-unsur peta menjadi salah satu hal yang dipelajari dalam mata pelajaran Geografi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, peta adalah gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya.
Peta juga dapat didefiniskan sebagai representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat, seperti batas daerah, sifat permukaan.
Sementara itu, dalam e-Modul Geografi terbitan Kemdikbud tahun 2019, dijelaskan bahwa peta merupakan gambaran konvensional permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil seperti kenampakannya jika dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal.
Gambaran konvensional pada permukaan bumi ini dilambangkan dengan simbol-simbol tertentu yang berfungsi untuk menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi beserta kenampakan-kenampakan yang ada padanya.
Baca Juga: 7 Organisasi Bentukan Jepang di Indonesia: Heiho, Peta, hingga Jibakutai
Nah, pada sebuah peta, terdapat komponen atau unsur-unsur yang termuat di dalamnya. Apa saja? Simak di bawah ini.
1. Judul Peta
Judul yang umumnya terletak di bagian atas peta mencerminkan konten utama yang ditampilkan.
Misalnya, jika judul peta adalah "Peta Provinsi Jawa Barat," itu berarti peta tersebut menampilkan informasi tentang wilayah Jawa Barat, termasuk kota, kabupaten, dan jaringan jalan.
2. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan antara jarak yang terdapat pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan Bumi.
Terdapat tiga jenis skala, yaitu skala numerik, skala garis, dan skala verbal.
3. Garis Lintang
Garis lintang adalah garis imajiner yang membentang secara horizontal dari barat ke timur. Garis lintang digunakan untuk menentukan wilayah iklim di Bumi.
Baca Juga: Rumus Skala dan Jarak Sebenarnya pada Peta
4. Garis Bujur
Garis bujur adalah garis imajiner yang membentang secara vertikal dari utara ke selatan dan digunakan untuk menentukan perbedaan waktu di berbagai wilayah di Bumi.
Setiap perbedaan 15 derajat pada garis bujur akan menghasilkan selisih waktu sebesar 1 jam.
5. Petunjuk Arah
Petunjuk arah, juga dikenal sebagai orientasi, adalah diagram yang menunjukkan arah utara pada peta.
6. Peta Inset
Peta inset adalah gambar peta yang ditempatkan di dalam peta utama, tetapi dalam ukuran yang lebih kecil dan memberi informasi yang lebih detail tentang area tertentu.
Sebagai contoh, peta inset kepulauan Indonesia pada peta utama Provinsi Jawa Barat dapat menggambarkan lokasi Provinsi Jawa Barat dalam konteks Indonesia secara keseluruhan.
7. Simbol Peta
Simbol peta digunakan untuk menggambarkan berbagai objek atau fitur pada peta. Misalnya, simbol digunakan untuk menunjukkan lokasi kota, jalan, atau sungai.
Pada umumnya, ada tiga jenis simbol yang digunakan pada peta, yaitu simbol titik, simbol garis, dan simbol area.
Baca Juga: Macam Macam Simbol Warna Pada Peta Beserta Artinya
8. Legenda
Legenda peta berisi keterangan tentang makna simbol-simbol yang digunakan pada peta yang membantu seseorang pembaca peta untuk memahami interpretasi simbol-simbol tersebut.
9. Warna Peta
Warna pada peta digunakan untuk memberikan informasi tambahan. Sebagai contoh, pada peta geografi, warna hijau mungkin digunakan untuk menggambarkan dataran rendah, sedangkan warna kuning mewakili dataran tinggi.
10. Lembaga Pembuat
Informasi tentang lembaga pembuat peta mencakup instansi yang bertanggung jawab dalam pembuatan peta.
Contohnya adalah Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Geologi, dan Jawatan Topografi Angkatan Darat.
11. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan peta mencerminkan waktu peta tersebut dibuat. Informasi ini penting karena data dapat berubah seiring waktu, sehingga tahun pembuatan membantu pembaca peta untuk menentukan kebaruan dan relevansi peta tersebut.
12. Keterangan Sistem Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah teknik untuk memindahkan bentuk Bumi yang melengkung ke permukaan datar.
Terdapat beberapa sistem proyeksi yang digunakan dalam pembuatan peta, seperti proyeksi azimuthal atau polar, proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder.
13. Lettering
Lettering merujuk pada jenis huruf yang digunakan dalam peta untuk memberikan keterangan atau menjelaskan arti dari simbol-simbol peta.
Huruf tegak digunakan untuk menulis objek-objek hipsografi, misalnya "Magelang," sementara huruf miring digunakan untuk menulis objek-objek hidrografi, seperti "Laut Jawa."
Baca Juga: 10 Komponen Peta Lengkap dengan Penjelasannya, Simak Yuk
Itulah tadi komponen atau unsur-unsur peta. Semoga bermamfaat!