Vulkanisme, Pengertian, Gejala dan Macam-macamnya, Dibahas Lengkap!

19 Mei 2023 17:09 WIB
Ilustrasi Vulkanisme: Pengertian, Gejala dan Macam-macamnya, Dibahas Lengkap!
Ilustrasi Vulkanisme: Pengertian, Gejala dan Macam-macamnya, Dibahas Lengkap! ( Pixabay)

Sonora.ID – Ada berbagai jenis peristiwa alam yang terjadi di bumi yang mengakibatkan dampak besar bagi manusia.

Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan, yang memiliki karakteristik geografis beragam baik secara tatanan tektonik, dinamika meteorologis, maupun klimatologis yang rawan terhadap bencana alam.

Setiap tahunnya, ada saja wilayah di Indonesia yang kerap diserang bencana alam mulai dari, banjir, longsor, erupsi, gempa bumi, dan lain sebagainya.

Namun pada artikel kali ini kita akan vokus membahas pengertian vulkanisme, beserta gejala dan macam-macamnya.

Pengertian Vulkanisme

Indonesia adalah salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia.

Secara geologis, Indonesia terletak di antara empat benturan lempeng tektonik, yang membuatnya banyak ditumbuhi gunung api.

Baca Juga: 7 Bencana Alam Paling Dahsyat dalam Sejarah, Hampir memusnahkan Dunia!

Dari 127 gunung api aktif yang ada, baru 69 gunung yang terpantau dengan alat, khususnya peralatan seismik yang merupakan standar minimum dan diawasi oleh PVMBG.

Nah, gunung berapi ini dapat meletus dan mengeluarkan magma, abu vulkanik, dan tefra. 

Vulkanisme adalah peristiwa alam yang berkaitan dengan pembentukan gunung api, yaitu pergerakan magma di kulit bumi (litosfer) yang menyusup ke lapisan lebih atas atau ke luar permukaan bumi.

Akibat dari aktivitas vulkanisme adalah terjadinya letusan gunung api, yaitu keluarnya magma dari perut bumi.

Gejala Vulkanisme

Bukan tanpa alasan mengapa vulkanisme muncul alias ada penyebab dari munculnya vulkanisme, bahkan penyebab atau gejala terjadinya fenomena ini bisa dilihat.

Terdapat dua gejala, sebelum munculnya vulkanisme (pra vulkanisme) dan gejala sesudah terjadinya vulkanisme atau (pasca vulkanisme), berikut di antaranya.

Pra vulkanisme

  • Seringnya terjadi gempa di suatu daerah yang berdekatan dengan gunung.
  • Banyaknya sumber air yang mengering.
  • Adanya peningkatan temperatur di sekitar kawah.
  • Munculnya suara gemuruh dari dalam gurun.
  • Hewan-hewan dari puncak gunung turun ke lereng gunung.

Pasca vulkanisme

  • Kemunculan sumber air panas atau disebut dengan geiser.
  • Munculnya sumber gas atau ekshalasi seperti belerang.
  • Munculnya sumber air dengan kandungan mineral seperti belerang atau sulfur.

Macam-macam Vulkanisme

Setelah mengenal pengertian dan gejala vulkanisme, sekarang mari kita membahas macam-macam vulkanisme.

Vulkanisme menyebabkan terjadinya erupsi, yaitu keluarnya magma dari perut bumi. Proses erupsi disebut juga dengan letusan gunung berapi.

Secara garis besar, erupsi dibagi menjadi dua yaitu erupsi eksplosif dan erupsi efusif.

Erupsi efusif

Erupsi efusif adalah vulkanisme yang terjadi ketika magma yang sangat panas dengan viskositas (kekentalan) yang rendah keluar dari dalam bumi.

Baca Juga: 10 Film Tentang Bencana Alam yang Menegangkan dan Menyayat Hati 

Magma yang cair (tidak terlalu kental) membuat gas terlarut dapat keluar dengan mudah.

Kandungan gas dalam erupsi efusif juga tidak terlalu banyak sehingga, magma mengalir keluar tanpa menimbulkan ledakan yang besar.

Sehingga, erupsi efusif kerap disebut sebagai lelehan lava. Karena tidak menimbulkan ledakan yang besar, erupsi efusif membentuk gunung api yang landai.

Erupsi efusif membentuk gunung berapi yang landai dan menyerupai perisai. Contoh gunung api tipe perisai adalah:

  • Gunung Manoa Loa
  • Gunung Kilauea
  • Gunung Mauna Kea

Erupsi eksplosif

Kebalikan dengan erupsi efusif, erupsi eksplosif adalah gejala vulkanisme yang terjadi ketika magma dengan viskositas tingi keluar dari dalam bumi.

Magma yang lebih dingin dan lebih kental dapat membeku dan menyumbat lubang magma.
Sedangkan gas yang terkandung di dalam gunung berapa berjumlah besar. Gas yang tersumbat akibat magma terus-menerus meningkat tekanannya.

Ketika tekanan makin tinggi, sumbatan tersebut pecah menjadi fragmen piroklastik. Menimbulkan ledakan atau letusan gunung berapa yang dahsyat.

Erupsi eksplosif terjadi dalam aliran yang sangat cepat dan tiba-tiba, mencapai kecepatan 700 kilometer per jam. Sehingga, sangat berbahaya, menimbulkan banyak korban jiwa, dan menimbulkan kerusakan yang luas.

Erupsi eksplosif menghasilkan gunung berapi yang curam menyerupai kerucut atau yang disebut sebagai gunung api tipe strato.

Contoh gunung api tipe strato yang dihasilkan erupsi eksplosif adalah:

  • Gunung Semeru
  • Gunung Merapi
  • Gunung Merbabu
  • Gunung Fuji

Suatu gunung juga bisa memiliki kedua tipe erupsi. Erupsi efusif dan eksplosif menghasilkan tipe gunung berapi maar yang tidak terlalu curam dan memiliki kawah besar.

  • Contoh gunung api maar adalah:
  • Gunung Lamongan
  • Gunung Gamalama
  • Gunung Dieng

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: 10 Gunung Tertinggi di Asia, Salah Satunya Ada di Indonesia!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm