Sonora.ID - Kali ini akan diulas materi tentang jenis-jenis pengangguran dan penyebabnya.
Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja mengakibatkan tidak semua angkatan kerja dapat diserap oleh lapangan kerja (pengangguran).
Pengangguran adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan, sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru.
Tingkat pengangguran di suatu negara bisa tinggi apabila peningkatan jumlah angkatan kerja tidak diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerja.
Pengangguran dapat dikelompokkan menurut faktor penyebab terjadinya dan menurut lama waktu kerjanya.
Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Prinsip Ekonomi: Pengertian, Jenis, Tujuan dan Contoh
Jenis-jenis Pengangguran dan Penyebabnya
A. Jenis-jenis pengangguran berdasarkan faktor penyebab terjadinya
Dalam buku Ekonomi Jilid 2, Berdasarkan faktor penyebab terjadinya, pengangguran dapat dibagi menjadi pengangguran konjungtur (siklis), struktural, friksional, dan musiman.
1. Pengangguran konjungtur/siklis (cyclical unemployment)
Pengangguran konjungtur/siklis (cyclical unemployment) adalah pengangguran yang berkaitan dengan turunnya kegiatan perekonomian suatu negara.
Pada masa kegiatan ekonomi mengalami kemunduran, daya beli masyarakat menurun. Akibatnya, barang menumpuk di gudang.
Perusahaan industri mengurangi kapasitas produksi dan mungkin juga menghentikan kegiatan produksinya karena barang-barang tidak laku di pasar.
Oleh karena itu, kapasitas produksi dikurangi, atau bahkan produksi dihentikan. Akibatnya, sebagian buruh diberhentikan.
Di pihak lain. pertambahan penduduk tetap berlangsung dan menghasilkan
angkatan kerja baru.
Dengan demikian, tenaga kerja banyak yang tidak dapat bekerja.
Pada masa resesi, tingkat pengangguran siklis akan semakin meningkat karena dua faktor berikut.
2. Pengangguran struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur atau perubahan komposisi perekonomian.
Perubahan struktur tersebut memerlukan keterampilan baru agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
Sebagai contoh, adanya peralihan perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri.
Peralihan tenaga kerja dari sektor pertanian menjadi tenaga kerja di sektor industri membutuhkan penyesuaian, sehingga tenaga kerja yng berasal dari sektor pertanian harus lebih dahulu dididik.
Pengangguran struktural juga bisa disebabkan karena alat semakin canggih. Aktivitas yang dulu dikerjakan manusia kini bisa diganti oleh alat dan mesin.
3. Pengangguran friksional
Jenis-jenis pengangguran selanjutnya adalah pengangguran friksional, yakni pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi kerja dan pelamar kerja.
Kesulitan-kesulitan temporer ini antara lain adalah waktu yang diperlukan dalam proses pelamaran dan seleksi oleh pemberi kerja.
Umumnya pemberi kerja selalu mengharapkan kualitas yang tinggi dari calon pencari kerja sehingga membutuhkan waktu menentukan pilihan.
Di sisi lain, pelamar biasanya menginginkan pekerjaan yang dapat memberikan fasilitas terbaik. Pelamar juga membutuhkan waktu untuk memutuskan pilihan.
Pengangguran friksional juga disebabkan karena faktor jarak dan kurangnya informasi. Pelamar tidak mengetahui di mana ada lowongan dan pengusaha juga tidak mengetahui di mana tersedia tenaga kerja yang memenuhi syarat.
Secara umum, pengangguran friksional tidak dapat dihindari. Namun, waktu pengangguran dapat dipersingkat dengan penyediaan informasi kerja yang lengkap.
Pengangguran friksional terdapat pada perekonomian yang mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Perekonomian dianggap mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh apabila penganggur tidak melebihi 4%.
4. Pengangguran musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim.
Ada waktu yang tak terpakai karena tidak ada pekerjaan dari musim yang satu ke musim lainnya.
Contohnya, di sektor pertanian, umumnya setelah habis panen sampai musim tanam, petani tidak ada pekerjaan. Dalam keadaan ini, petani tersebut adalah penganggur musiman.
Baca Juga: 4 Peran Rumah Tangga Konsumen sebagai Pelaku dalam Kegiatan Ekonomi
Jenis-jenis Pengangguran dan Penyebabnya
B. Jenis pengangguran menurut lama waktu kerja
Berdasarkan lama waktu kerja, pengangguran dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu pengangguran terbuka, setengah menganggur, dan pengangguran terselubung.
1. Pengangguran terbuka
Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah situasi di mana orang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan.
Penyebab pengangguran bisa karena lapangan kerja yang tidak tersedia, ketidakcocokkan antara kesempatan kerja dan latar belakang pendidikan, dan tidak mau bekerja.
Untuk menghitung berapa besar tingkat pengangguran terbuka, dapat dilakukan dengan rumus berikut.
Tingkat Pengangguran Terbuka = Jumlah Pengangguran Terbuka: Angkatan Kerja × 100%
2. Setengah menganggur (underemployment)
Setengah menganggur adalah kondisi di mana orang bekerja, tapi tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja, dan penghasilan yang diperoleh.
Contohnya, orang yang bekerja sebagai tenaga kerja lepas (freelance) di mana dia tidak ada kepastian mengerjakan pekerjaan pada waktu tertentu.
Untuk menghitung berapa besar tingkat setengah menganggur, dapat dilakukan dengan rumus berikut:
Tingkat setengah menganggur = Bekerja kurang 35 jam minggu: Angkatan yang bekerja X 100%
3. Pengangguran terselubung (disguised unemployment)
Pengangguran terselubung terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal. Kondisi ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuannya.
Dampak ketidakcocokan akan berpengaruh pada produktivitas kerja dan penghasilan yang rendah.
Misalnya, seseorang lulusan D-3 keperawatan bekerja sebagai sekretaris sebuah perusahaan. Dia tidak bisa menjalankan fungsi kesekretariatan dengan baik, sehingga menghambat proses kerja yang ada.
Penyebab pengangguran terselubung lainnya yaitu terlalu banyaknya tenaga kerja yang dipakai untuk mengerjakan suatu pekerjaan melebihi batas optimalnya. Misalnya, sebuah perusahaan mempekerjakan 10 karyawan untuk menangani pemasaran. Padahal, hanya dengan mempekerjakan 7 karyawan, tugas tersebut dapat tertangani dengan baik. Pada contoh ini berarti ada 3 karyawan yang dapat dikatakan sebagai pengangguran terselubung.
Itulah ulasan tentang jenis-jenis pengangguran dan penyebabnya. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News