Sonora.ID - Sejarah Kerajaan Kutai menjadi sebuah materi yang menarik dipelajari hingga saat ini.
Kerajaan ini diperkirakan berdiri sekitar abad 4 M atau 400 M. Selain itu, kerajaan ini memiliki hubungan perdagangan dengan India sangat baik, sehingga penyebaran agama hindu pun terjadi melalui jalur perdagangan yang terjadi.
Sejarah Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai terletak di Sungai Muara Kaman, Kalimantan Timur yang berdiri pada tahun 400 Masehi.
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua yang menjadi cikal bakal kerajaan – kerajaan Hindu Buddha di Indonesia. Sumber sejarah Kerajaan Kutai adalah prasasti Yupa yang berbahasa sansekerta dan berhuruf pallawa.
Baca Juga: 13 Negara Bagian Malaysia dan Ibu Kotanya yang Perlu Diketahui
Prasasti Yupa merupakan peninggalan asli dari pengaruh agama hindu dan budha yang menggunakan bahasa sansekerta dengan huruf pallawa.
Dalam Prasasti Yupa terdapat nama-nama yang memerintah Kerajaan Kutai dari Maharaja Kudungga sebagai pendiri hingga 20 generasi berikutnya.
Masa Kejayaan Kerajaan Kutai
Kutai mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman seperti yang tertulis pada Yupa.
Dalam prasasti tersebut dikatakan bahwa Mulawarman telah melakukan upacara pengorbanan emas yang jumlahnya sangat banyak.
Emas tersebut dibagikan kepada para rakyatnya, selain itu juga dijadikan sebagai persembahan kepada para dewa.
Selanjutnya masa kejayaan pemerintahan Mulawarman bukan hanya ditandai dari bukti tertulis dalam Prasasti Yupa saja. Banyak aspek yang mendorong kerajaan tersebut mencapai masa keemasaanya.
Kutai dari Berbagai Aspek
Aspek Sosial
Pada masa pemerintahan Kudungga, kerajaan Kutai mengalami masa peralihan dari bentuk kesukuan ke bentuk negara.
Baca Juga: Sinopsis Film 'The Mother' yang Diperankan oleh Jennifer Lopez
Kehidupan sosial pada masa kerajaan ditandai dengan adanya golongan terdirik yang mampu menggunakan bahasa sansekerta dan aksara pallawa. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya upacara pemberkatan bagi pemeluk agama Hindu. Para brahmana Kutai dianggap memiliki intelektual tinggi dikarenakan sulitnya penguasaan bahasa ini.
Aspek Politik
Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman ditandai dengan keadaan politik yang stabil. Hal ini didasarkan pada Prasasti Yupa yang menyebutkan raja Mulawarman dikatakan menjadi raja yang berkuasa, kuat dan bijaksana.
Aspek Ekonomi
Dengan letaknya yang strategis yaitu berada di dekat Sungai Mahakam, membuat tanah Kerajaan dalam keadaan subur dan sangat cocok untuk bercocok tanam. Mata pencaharian masyarakat Kutai adalah petani, peternak dan pedagang. Hal ini dibuktikan dengan peninggalan tertulis Yupa yang menyebutkan bahwa Mulawarman pernah memberikan 20.000 ekor sapi kepada para brahmana. Selain itu, Kerajaan Kutai juga menerapkan pajak pada pedagang dari daerah lain yang berdagang di wilayah Kerajaan Kutai. Pajak ini biasanya berupa barang yang mahal atau upeti.
Aspek Agama
Kerajaan Kutai memiliki sejarah yang kuat akan kepercayaan animisme dan dinamisme serta Hindu sebagai agama pendatang. Terbukti pada peninggalan Yupa yang dianggap sebagai peninggalan masa megalitikum, menhir dan punden berundak. Diyakini bahwa rakyat Kutai dibebaskan untuk beragama walaupun kerajaan menganut ajaran agama Hindu siwa yang bercampur brahmana.
Runtuhnya Kerajaan Kutai
Masa kejayaan Kutai tidak berlangsung lama, setelah meninggalnya Raja Mulawarman, Kutai mengalami banyak pergantian pemimpin hingga mengalami keruntuhan pada masa pemerintahan Raja Dharma Setia pada abad ke 13 M. Raja Dharma Setia tewas di tangan penguasa Kerajaan Kutai Kertanegara yaitu Pangeran Anum Panji Mandapa.
Peninggalan Kerajaan Kutai
1. Berisi tentang silsilah raja yang pernah memerintah dan memiliki kekuasaan di Kutai.
2. Letak strategis Kerajaan Kutai yang berada pada hilir Sungai Mahakam, yaitu Muara Kaman.
3. Tersebarnya agama hindu pada pemerintahan Raja Aswawarman.
4. Aswawarman dikatakan sebagai pendiri kerajaan dengan gelarnya “Wangsakarta”.
5. Wilayah kerajaan tertulis meliputi keseluruhan wilayah Kalimantan Timur.
6. Menceritakan kondisi kehidupan di Kutai yang aman dan sejahtera.
7. Menceritakan kebaikan serta kekuasaan Raja Mulawarman yang telah memberikan sumbangan berupa 20.000 ekor sapi kepada para brahmana.