Riwayat Pendidikan Ir. Soekarno: Menelusuri Jejak Pendidikan Bapak Proklamator Indonesia

25 Mei 2023 15:10 WIB
ilustrasi Riwayat Pendidikan Ir. Soekarno: Menelusuri Jejak Pendidikan Bapak Proklamator Indonesia
ilustrasi Riwayat Pendidikan Ir. Soekarno: Menelusuri Jejak Pendidikan Bapak Proklamator Indonesia ( https://commons.wikimedia.org/)

Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang bagaimana Riwayat Pendidikan Ir. Soekarno: Menelusuri Jejak Pendidikan Bapak Proklamator Indonesia.

Pendidikan adalah pondasi penting dalam kehidupan seseorang, termasuk bagi para tokoh yang memiliki peran signifikan dalam sejarah.

Salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia adalah Ir. Soekarno, yang dikenal sebagai Bapak Proklamator Indonesia.

 Bagaimana perjalanan pendidikan Ir. Soekarno dari masa kecil hingga menjadi pemimpin besar yang memimpin Indonesia menuju kemerdekaan? Mari kita telusuri riwayat pendidikan Ir. Soekarno yang menarik ini.

 Baca Juga: 3 Tokoh Perumus Pancasila dalam Sidang BPUPKI Sekaligus Usulannya

  1. Masa Kecil dan Pendidikan Dasar

Ir. Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Pendidikan dasarnya dimulai di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar bagi anak-anak pribumi pada masa penjajahan Belanda.

Namun, pada usia 9 tahun, ia dipindahkan ke Sekolah Rakyat (SR) yang merupakan sekolah bagi anak-anak pribumi yang diawasi oleh Pemerintah Hindia Belanda.

 Baca Juga: Peran BPUPKI dalam Perumusan Dasar Negara, Materi Kelas 7 SMP

  1. Pendidikan Menengah

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Soekarno melanjutkan pendidikan menengahnya di Sekolah Lanjutan Tinggi (Hogere Burgerschool).

Di sekolah ini, ia menunjukkan minatnya pada bidang sastra, bahasa, dan politik. Semangat nasionalismenya mulai tumbuh dan ia aktif dalam organisasi-organisasi pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

 Baca Juga: Tokoh Tokoh Kebangkitan Nasional di Indonesia dan Peranannya

  1. Pendidikan Tinggi di Bandung

Pada tahun 1920, Soekarno berangkat ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Technische Hoogeschool (Sekolah Tinggi Teknik), yang sekarang dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ia mengambil jurusan arsitektur, tetapi minatnya yang kuat pada nasionalisme dan perjuangan politik membuatnya lebih fokus pada kegiatan politik dan organisasi mahasiswa.

Di kampus, Soekarno menjadi anggota aktif dari Jong Java (Pemuda Jawa), sebuah organisasi yang menuntut kemerdekaan Indonesia.

 Baca Juga: Supersemar: Latar Belakang, Isi dan tujuan

  1. Pengalaman di Belanda

Pada tahun 1926, Soekarno mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan arsitektur di Belanda.

Ia bergabung dengan Technische Hoogeschool Delft di Delft, Belanda. Selama studinya di sana, Soekarno aktif dalam berbagai organisasi dan mendalami pemikiran sosialisme dan nasionalisme.

 Baca Juga: Latar Belakang Orde Baru , Detik-Detik Lengsernya Presiden Soekarno

  1. Pendidikan Politik di Belanda

Selama tinggal di Belanda, Soekarno juga terlibat dalam kegiatan politik dan pergerakan nasional Indonesia.

Ia mendirikan Perhimpunan Indonesia, sebuah organisasi politik yang bertujuan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1927, Soekarno terpilih sebagai ketua Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPI), sebuah organisasi mahasiswa yang menjadi wadah bagi mahasiswa Indonesia di Belanda.

 

  1. Pendidikan Politik di Jepang

Pada tahun 1942, Soekarno diasingkan oleh pemerintah Hindia Belanda ke Pulau Banda, Maluku.

Di sana, ia berinteraksi dengan para tokoh pergerakan nasionalis Indonesia yang juga diasingkan.

Setelah Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942, Soekarno dan tokoh nasionalis lainnya diasingkan ke Jepang.

Di Jepang, Soekarno mendalami pemikiran politik dan memperluas jaringan internasionalnya.

  1. Pendidikan Politik di Indonesia

Setelah Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia II, Soekarno kembali ke Indonesia dan aktif dalam perjuangan kemerdekaan.

Ia terlibat dalam perumusan kemerdekaan Indonesia dan menjadi Presiden pertama Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.

Pendidikan politiknya terus berkembang seiring dengan tantangan dan perjuangan membangun negara baru.

Riwayat pendidikan Ir. Soekarno menunjukkan bagaimana pendidikan formal dan pendidikan politiknya saling terkait.

Ia tidak hanya mendapatkan pendidikan di sekolah-sekolah, tetapi juga melalui pengalaman hidup dan perjuangannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pendidikan politiknya terus berkembang dan membentuk visi dan kepemimpinannya dalam memimpin bangsa Indonesia.

Ir. Soekarno adalah seorang pemimpin yang visioner dan karismatik, dan pendidikan yang ia dapatkan memberikan landasan bagi pemikiran dan pandangan politiknya.

Melalui perjuangannya, ia berhasil memimpin Indonesia menuju kemerdekaan dan mewujudkan impian para pendiri bangsa.

Kehadiran Ir. Soekarno dalam sejarah pendidikan Indonesia tidak hanya terlihat dalam pencapaiannya sebagai pemimpin, tetapi juga dalam warisan dan inspirasi yang ia tinggalkan bagi generasi muda Indonesia.

Riwayat pendidikan Ir. Soekarno mengajarkan kita pentingnya pendidikan formal dan pendidikan politik dalam membentuk pemimpin yang berintegritas dan berkomitmen pada perjuangan bangsa. Melalui pemahaman akan perjalanan pendidikan Ir.

Soekarno, kita dapat menghargai warisan dan pengabdian tokoh penting ini dalam memajukan Indonesia.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm