Sonora.ID – Pendidikan Pancasila penting diajarkan sejak usia dini hingga jenjang perguruan tinggi. Mengapa seperti itu?
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang nilai-nilainya bisa menjadi pedoman masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Ini karena Pancasila mengandung nilai-nilai kehidupan mendasar yang dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam keseharian hidup.
Artikel ini akan membahas tujuan pendidikan Pancasila bagi anak usia dini hingga perguruan tinggi.
Tujuan Pendidikan Pancasila Bagi Anak Usia Dini
Melansir dari Kompas.com, berikut ini ada beberapa hal tentang pendidikan Pancasila yang ditanamkan terhadap siswa dan manfaatnya:
Baca Juga: Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 dan Maknanya Secara Singkat
Memiliki iman kuat dan akhlak mulia
Salah satu poin penting dalam pendidikan Pancasila adalah beriman dan berakhlak mulia.
Hal itu sejalan dengan Pelajar Pancasila yang digaungkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Poin iman yang kuat dan berakhlak mulia merupakan nilai yang wajib ditanamkan sekolah.
Siswa mesti memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Keragaman budaya
Indonesia memiliki budaya yang sangat banyak. Sehingga dalam pendidikan Pancasila juga memahami dan menghargai keragaman budaya yang dimiliki Indonesia.
Saat siswa tahu mengenai keragaman budaya di sekitarnya, memunculkan rasa saling menghargai dan terbentuknya budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Gotong royong
Nilai gotong royong menjadi poin selanjutnya dalam pendidikan Pancasila yang dikenalkan ke anak usia dini.
Nilai gotong royong adalah sikap untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama agar berjalan lancar, mudah dan ringan.
Dengan mengenalkan nilai gotong royong, siswa tahu bahwa suatu kegiatan atau masalah dapat diselesaikan bersama-sama.
Contoh kegiatan gotong royong adalah sikap kepedulian, kekompakkan dan berbagi.
Mandiri
Mandiri merupakan pendidikan Pancasila yang membentuk karakter siswa untuk tidak bergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan permasalahan.
Siswa wajib bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar yang dilakukan. Bagian yang termasuk sikap mandiri adalah kesadaran pribadi atas situasi yang dihadapi.
Baca Juga: Rumusan Dasar Negara dalam Naskah Piagam Jakarta, Beserta Sejarahnya
Penalaran kritis
Penalaran kritis merupakan sikap yang harus tumbuh pada diri siswa. Tidak hanya bermanfaat di masa sekolah, memiliki penalaran yang kritis juga sangat bermanfaat hingga mereka dewasa.
Siswa diajarkan mampu memproses informasi secara objektif baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Siswa juga diajarkan untuk menganalisis suatu informasi dan menyimpulkan keterkaitan dari berbagai informasi yang diperoleh.
Bagian dalam penalaran kritis antara lain memperoleh dan memproses informasi, mengedepankan proses berpikir, analisis, dan keputusan.
Kreatif
Pendidikan Pancasila yang diajarkan ke anak usia dini berikutnya adalah kreativitas.
Siswa diajarkan untuk mampu berpikir kreatif dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, dan berdampak.
Tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
Secara umum, Pendidikan Pancasila adalah mata kuliah yang memberikan pedoman dalam mengkaji dan memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan pembangunan bangsa dan Negara.
Kemudian tujuan pendidikan Pancasila dalam Perguruan Tinggi untuk:
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Contoh Sikap Positif Terhadap Nilai-nilai Pancasila, dengan Penjelasannya