Martapura, Sonora.ID – Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2023 turut diperingati Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan memberikan penyuluhan makanan bergizi dan memfasilitasi senam sehat kepada 250 Lansia (Lanjut Usia) di Kabupaten Banjar, pada Senin (29/05).
Kegiatan yang dipusatkan di Alun-alun Kota Martapura itu dimaksudkan untuk meningkatkan sinergitas program kelanjutusiaan terhadap potensi Lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat).
Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian penduduk BKKBN, Mila Rahmawati menjelaskan, pihaknya diberikan Amanah untuk memfasilitasi keluarga yang memiliki Lansia, agar tetap eksis dalam karya nyata untuk kemajuan bangsa dan Negara.
Baca Juga: BKKBN Sulut Fasilitasi Pembinaan Ketahanan Remaja Agar Hasilkan Generasi Berencana
“Ini sangat berkaitan dengan dengan tugas BKKBN untuk menggarap keluarga, diantaranya keluarga yang memiliki Lansia, agar Lansianya tetap eksis dalam karya nyata untuk membawa perubahan-perubahan kearah yang lebih baik,” ujar Mila usai acara.
Dijelankan Mila, BKKBN terus berupaya menjadikan Lansia itu selalu sehat, agar bisa mengatur kehidupannya sehari-hari tanpa tergantung dengan orang lain. Salah satu caranya dengan melakukan pendampingan terhadap Lansia, bagaimana caranya mengatur pola makan, dan membiasakan berolahraga.
“Lansia makannya harus bagus tidak mengonsumsi makanan yang tidak mengandung pengawet, penyedap rasa secara berlebihan,” sebut Mila.
Lebih lanjut ia menjelaskan, agar berdaya guna, Lansia yang masih sehat diberikan keterampilan hidup, dengan diberikan bantuan Alat Teknologi Tepat Guna (ATTG).
“Kalau mereka bisa bikin kue kita kasih wajan,” beber Mila.
Sementara itu, saat memberikan sambutan, Wakil Bupati Banjar, Said Idrus Al-Habsyie mengakui bahwa keberadaan Lansia terkadang dianggap sebagai beban keluarga, sehingga kurang mendapatkan perhatian.
“Persepsi itu yang harus kita hilangkan,” sebutnya.
Melalui instansi terkait, Pemkab Banjar menurutnya rutin memberikan pendampingan kepada keluarga yang memiliki Lansia.
Di Kabupaten Banjar sendiri terdapat 55 bentuk Kegiatan Bina Keluarga Lansia dan 43 Kelompok Bina Keluarga Lansia yang mendampingi sekitar 37 ribu Lansia.
“Di Kabupaten Banjar ada 37 ribu Lansia, kita terus damping mereka dengan program yang ada,” imbuh Idrus.
Intinya menurut Idrus, para keluarga sangat menentukan terbentukanya lansia Tangguh, melalui pendampingan yang diberikan setiap hari.
“Keluarga bukan hanya tempat berkumpul ayah ibu dan keluarga inti lainnya,” jelasnya lagi.
Di sisi lain, Lansia diharapkan dapat berbagi pengalaman kepada generasi muda bagaimana caranya mengarungi kehidupan yang penuh tantangan dan menjadi salah satu motor penggerak Gerakan perubahan mental di keluarga masing-masing
“Intinya saling berbagi lah,” pungkasnya.