Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senang hati
Rajin belajarlah di usia muda
Jangan pernah kamu menunda-nunda
Talibun adalah pantun yang memiliki susunan genap antara enam sampai sepuluh baris.
Tiap bait dibagi menjadi sampiran dan isi. Baris sampiran dan isi ditentukan oleh jumlah baris keseluruhan yang kemudian dibagi dua.
Umumnya digunakan dalam acara berbalas pantun sebagai pengganti pantun empat larik seuntai.
Contoh talibun, yaitu:
Pasang wajah muka memelas
Orang sekitar sampai kesal
Hingga semua berpaling muka
Tuntutlah ilmu dengan ikhlas
Agar kelak tak menyesal
Siap menghadapi tantangan dunia
Syair merupakan jenis puisi dengan ciri tiap bait berisi empat baris berpola a-a-a-a. Isi syair adalah nasihat atau cerita yang berisi hikmah.
Contoh syair:
Ilmu didapat tiada cepat
Mesti sabar hatinya kuat
Moga Tuhan berikan rahmat
Maka jaga hati serta niat
Belajar haruslah semangat
Rajin tekun serta giat
Agar ilmu mudah didapat
Masa depan semakin dekat
Baca Juga: 10 Puisi Tentang Ibu Tercinta yang Mengharukan dan Menguras Air Mata
Berbeda dengan puisi lama, puisi baru tidak mengenal pola dalam penyusunan puisinya.
Oleh sebab itu, pembagian puisi baru hanya terlihat seperti pembagian puisi berdasarkan temanya, kecuali pada jenis balada.
Puisi baru Indonesia meliputi romansa, elegi, dan satire. Berikut penjelasannya.
1. Balada
Balada merupakan jenis puisi yang berbentuk kisahan atau cerita. Bentuknya yang bercerita membuat jenis puisi ini memiliki alur, tokoh, dan latar cerita.
Contoh balada:
udara ac asing di tubuhku
mataku bingung melihat
deretan buku-buku sastra
dan buku-buku tebal intelektual terkemuka
tetapi harganya
oo… aku ternganga
musik stereo mengitariku