Sonora.ID - Aqiqah merupakan proses pemotongan kambing yang dilakukan oleh umat muslim untuk menyambut kelahiran bayi di suatu keluarga.
Proses pemotongan ini akan dilanjutkan ke tahap mengolah daging dan hasilnya dibagikan kepada tetangga atau sanak saudara.
Berdasarkan sebagian tafsiran ulamma yang dinilai kuat, aqiqah bersifat sunnah muakkad yang berartikan penting untuk diutamakan.
Untuk itu, umat muslim harus mengetahui ketentuan aqiqah yang akan dijalani ketika seorang bayi sudah lahir.
Dengan mengetahui seluruh ketentuan yang ditetapkan, kamu dapat melaksanakan aqiqah sesuai dengan syariat yang diajarkan dalam agama Islam.
Ketentuan Aqiqah
Baca Juga: 10 Contoh Ucapan Aqiqah Nasi Box yang Penuh Doa Untuk Buah Hati
Dalam menjalankan aqiqah, umat muslim harus mengetahui empat ketentuan penting agar proses pemotongan kambing tersebut sesuai dengan syariat yang berlaku, yakni:
1. Hukum Islam
Berdasarkan hukum islam, aqiqah bersifat sunnah muakkad yang berarti sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh orang tua ketika bayi lahir.
Aqiqah akan memberikan pahala bagi kedua orang tua dan bayi, namun tidak akan memberikan dosa jika tidak dikerjakan.
Meskipun begitu, orang tua yang berkecukupan dan memiliki uang yang lebih sangat dianjurkan untuk melakukan aqiqah sesuai hukum Islam untuk mendapatkan hikmah dan berkah.
2. Hewan yang Disembelih
Ketentuan aqiqah berikutnya adalah tentang hewan yang disembelih selama proses pemotongan berlangsung, yaitu hewan ternak.
Hewan ternak yang dianjurkan untuk disembelih ketika melaksanakan aqiqah adalah kambing dan domba.
Untuk bayi laki-laki, orang tua dapat menyembeli dua ekor kambing atau domba sedangkan untuk bayi perempuan, orang tua bisa menyembeli satu ekor kambing atau domba saja.
Kondisi hewan ternak yang disembelih pun harus sudah berusia lebih dari satu tahun dan tidak memiliki cacat fisik, tidak kurus, dan tidak sakit.
3. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Aqiqah harus memperhatikan waktu pelaksanaan yang menjadi salah satu ketentuan penting dalam proses pemotongan.
Aqiqah dapat dilakukan sejak bayi lahir sampai sebelum berusia baligh. Namun, beberapa ulama berpendapat bahwa proses pemotongan kambing barus bisa dilakukan di hari ketujuh setelah bayi lahir.
Baca Juga: Tata Cara Aqiqah Sesuai Sunnah: Doa, Hukum, dan Waktu Pelaksanaan
Jika pada rentang waktu tersebut terdapat kendala pelaksanaan, aqiqah dapat dilakukan pada hari ke-14 atau ke-21 setelah bayi lahir di dunia.
Ulama juga berpendapat bahwa aqiqah dapat dilaksanakan sampai sebelum anak baligh jika orang tua masih belum memiliki dana yang cukup untuk melakukan proses pemotongan kambing.
4. Doa yang Dibacakan
Untuk doa yang dibacakan selama aqiqah berlangsung dibagi menjadi dua, yaitu doa ketika menyembelih hewan ternak dan doa saat mencukur rambut bayi.
Bismillai wallahu akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi ‘aqiqatu…… [menyebut nama anak yang diaqiqah].”
Arti: Dengan menyebut asma Allah. Allah Maha Besar. Ya Allah, dari dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami. Inilah aqiqahnya…..[menyebut nama anak].
Alhamdulillahirabbil Alamin. Allahumma nurus samawati wa nurusy syamsyi wal qamari. Allahumma sirrulahi nurun nubuwwati rasulullahi shallallahu alaihi wassalam walhamdulillahi rabbil alamin
Arti: Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. Ya Allah, cahaya langit, matahari, dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasulullah SAW, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.