Banjarmasin, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan diharapkan bertindak cepat untuk penanganan hama tungro yang melanda lahan pertanian di hampir seluruh wilayah.
Mengingat dampaknya terasa hingga sekarang, di mana kualitas dan kuantitas hasil pertanian padi turun drastis.
Seperti yang dikeluhkan warga di Desa Tamban Bangun Baru, Kabupaten Barito Kuala, yang disampaikan kepada Anggota DPRD Kalimantan Selatan, Karlie Hanafi Kalianda, beberapa waktu lalu.
Kepala Desa Tamban Bangun Baru, Abdul Razak, mengungkapkan bahwa selama mendapat serangan hama tungro, hasil pertanian padi di kawasan tersebut turun hingga 80 persen.
“Jadi yang bisa dipanen hanya sekitar 20 persennya saja, sisanya rusak dan ini sangat merugikan para petani,” tuturnya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Mereda, Bisnis Pembiayaan di Sulsel Tumbuh Agresif
Selain terkait dengan penanganan hama tungro yang diharapkan dilakukan masif dengan metode yang lebih efektif, pihaknya juga menyampaikan permohonan terkait dengan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.
Mengingat, sebagian besar jalan desa di wilayah Kecamatan Tamban belum beraspal. Bahkan masih ada desa yang hanya dapat dilintasi kendaraan roda dua.
Menanggapi hal tersebut, Karlie yang juga berasal dari Daerah Pemilihan Kabupaten Barito Kuala, menyatakan akan berupaya untuk memperjuangkan permintaan tersebut.
Di mana terkait dengan penanganan hama tungro, salah satu solusi yang efektif menurutnya adalah dengan mengganti varietas padi yang ditanam, dari padi lokal ke variestas padi unggul yang lebih tahan hama.
“Itu berdasarkan hasil studi tiru kami ke beberapa daerah,” tuturnya.
Sementara itu, Ia juga menyebut ada satu solusi lagi yang diklaim cukup efektif dan bersifat jangka panjang, yakni dengan membakar lahan pasca panen untuk mematikan hama yang ada di tanah.
“Namun hal itu perlu dilakukan melalui instruksi gubernur yang pelaksanaannya diawasi dengan ketat. Pada jam dan luasan tertentu untuk menghindari ancaman kebakaran hutan dan lahan,” pungkasnya.
Baca Juga: Ratusan Lansia di Banjarmasin Terlantar, Mayoritas Ada di Selatan!
Seperti diketahui, hama tungro menyerang sebagian besar lahan pertanian di Kalimantan Selatan dalam beberapa tahun terakhir.
Dampaknya, produksi beras lokal yang menjadi komoditas pangan utama di provinsi ini berkurang dan menimbulkan inflasi selama beberapa bulan.
Hal ini diakibatkan turunnya produksi padi akibat Luas Tambah Tanam (LTT) yang turun 16,83 persen atau 90.107 hektare pada tahun lalu.