Sonora.ID - Tidak ada sekolah menjadi orang tua yang baik untuk mendidik anak mereka agar tumbuh menjadi pribadi yang sholeh atau sholehah.
Namun seperti ilmu lainnya, orang tua atau mereka yang akan segera memiliki anak bisa mempelajari ilmu parenting dengan mencari tahu hal-hal yang berkaitan dengan anak.
Anak adalah amanah dari Allah SWT bagi kita sebagai umat Islam, sebuah tanggung jawab sekaligus anugerah. Adalah tugas kita untuk memastikan mereka menjadi sosok yang baik, berbudi pekerti, pekerja keras, produktif, dan yang terpenting, individu yang bertaqwa.
Tidak heran kebanyakan orang tua merasa sulit membesarkan anak yang produktif dan sholeh.
Berikut Sonora.ID rangkum cara mendidik anak menurut islam bagi orang tua agar anak-anak bisa tumbuh menjadi anak yang sholeh dan sholehah.
Baca Juga: Apakah Boleh Orangtua Mendisiplinkan Anak dengan Cara Memukul?
1. Orang tua adalah suri tauladan yang baik
Allah SWT telah menciptakan anak-anak yang murni, tanpa dosa dan dengan fitrah fitrah untuk kebaikan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu tidak mungkin anak tersebut dipengaruhi oleh karakteristik internalnya untuk berperilaku buruk.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya seorang anak jika dia melakukan kesalahan, apalagi sampai dia mencapai usia 10 tahun.
Tidak ada anak yang berniat melakukan kesalahan kecuali dia hanya meniru atau menerapkan apa yang dia lihat, dengar, rasakan dan rasakan. Mereka murni belajar dari lingkungannya.
Yang bisa kita lihat adalah ketika anak melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan orang tuanya, dia langsung dimarahi dan disalahkan.
Orang tua harus menyadari bahwa dia hanya bertindak berdasarkan apa yang dia lihat, dengar dan rasakan. Bisa jadi dia meniru perilaku dari apa yang terjadi di sekitarnya.
Baca Juga: Memuji Anak Justru Membuat Demotivasi, Mengapa Demikian?
Untuk itu, disarankan orang tua selalu bertindak dan berperilaku di depan anak-anak mereka karena mereka bisa menirukan orang tuanya.
2. Orang tua adalah pembimbing
Cara mendidik anak menurut Islam berikutnya adalah dengan menjadi pembimbing bagi anak-anak.
Anak itu baru mengenal dunia sehingga dia belum tahu harus berbuat apa. Dia memiliki sifat bawaan untuk menjadi baik, tetapi perlu dipupuk.
Orang tuanya adalah orang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin, membimbing dan merawatnya.
3. Orang tua wajib memberikan kebaikan dan belas kasih
Salah satu kualitas pemimpin yang hebat adalah Anda peduli pada mereka yang Anda pimpin.
Nabi Muhammad ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (damai dan berkah Allah besertanya)memiliki kualitas ini.
Dia ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (damai dan berkah Allah besertanya)memperlakukan semua orang dengan kebaikan dan belas kasihan (bahkan kepada musuh-musuhnya yang tidak dia pimpin).
Cara mendidik anak menurut Islam dengan penuh kebaikan dan belas kasih akan membuat anak tumbuh dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Bayi yang Ampuh dan Aman
4. Menetapkan batasan yang jelas
Seorang anak membutuhkan seperangkat batasan untuk memandu perilakunya, yang memberi anak kebebasan untuk bertindak dan berperilaku di dalamnya.
Jika dia tidak tahu apa batasannya maka dia akan selalu menguji Anda dengan perilakunya untuk melihat apa yang bisa diterima dan apa yang tidak.
Jika sebelumnya anak diajari perilaku yang benar dan baik, maka ia akan memiliki pedoman untuk bertindak dalam batas-batas dan tidak akan dibiarkan bertanya-tanya dan bingung.
5. Mengajarkan tanggung jawab
Karena kita masing-masing bertanggung jawab atas apa yang kita rawat, demikian pula anak perlu diajari tanggung jawab.
Ini juga membantu untuk mengajar anak-anak tentang bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Memberikan tanggung jawab pada usia dini dan tepat membantu anak menyadari bahwa jika dia tidak melakukan apa yang seharusnya dia lakukan maka akan mempengaruhi orang lain dan mengecewakan mereka.
Demikian adalah lima cara mendidik anak menurut islam agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik.