"Disamping memadamkan kebakaran yang terjadi di kota, juga perlu diperbantukan membantu teman-teman dalam mengatasi kebakaran lahan," tandasnya.
Ia membeberkan, pada tahun-tahun sebelumnya, pihaknya memiliki sistem yang bagus dalam hal penanganan Karhutla, yakni dengan memanfaatkan saluran-saluran yang masih ada airnya.
Di mana menurut Ibnu, jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran lahan, air dalam saluran itu bisa dimanfaatkan untuk memadamkan dengan cara dipompa.
"Karhutla tidak bisa sekali semprot langsung padam. Tapi memerlukan waktu yang panjang. Kelihatannya sudah padam, tapi tetap harus dilakukan pembahasan," pungkasnya.
Baca Juga: WALHI Kalsel Tolak Perbaikan Jalan Satui 171 Jika Gunakan Uang Rakyat
"Karena kebakaran lahan dimanapun, dampaknya pasti sampai ke Banjarmasin. Kabut asap ini tidak punya KTP, bisa masuk saja ke tempat kita," tambah Ibnu.
Ibnu juga tak memungkiri, pada saatnya akan ada pembagian masker kepada masyarakat untuk mencegah gangguan pernafasan akibat kabut asap.
"Tapi kalau untuk sekarang masih belum. Karena sampai masker-masker yang ada di masyarakat masih banyak, akibat dampak Covid-19," tuntasnya.