Banjarmasin, Sonora,ID – Berdasarkan data terakhir Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan (Kalsel), angka kematian ibu masih tergolong tinggi , yakni mencapai 224 kasus per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2021.
Angka itu masih lebih banyak dari pada angka kasus secara nasional, yang hanya berada di angka yaitu di kisaran 189 kasus dengan perbandingan kelahiran hidup yang sama.
Dalam sambutannya pada acara Senam Yoga Ibu Hamil di Siring Menara Pandang Banjarmasin, pada Senin (26/06), Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Ramlan menjelaskan, tingginya Angka kematian ibu (AKI) di Kalsel bukan hanya terjadi karena keterlambatan pemeriksaan atau terlambat mendapatkan penanganan, tetapi juga disebabkan oleh beberapa factor, antara lain kondisi wanita subur yang mengalami anemia, kurang kalori, obesitas, dan yang mempunyai penyakit penyerta.
“Penyebab lainnya dapat berupa pendarahan pasca persalinan, preeklamsia, komplikasi pada masa nifas dan kehamilan dibawah umur,” beber Ramlan.
Baca Juga: Ciri Gerakan Janin Sudah Masuk Panggul, Tanda Bayi Segera Lahir
Dijelaskan Ramlan, sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mempercepat penurunan angka kematian ibu di Kalsel. Di antaranya dengan menjamin agar setiap ibu memperoleh akses pelayanan kesehatan yang berkualitas, seperti layanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesahatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan.
“Selain itu, juga diberikan perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, serta pelayanan KB termasuk KB pasca salin,” tuturnya.
Ia menambahkan, salah satu cara efektif untuk mengurangi angka kematian ibu dan kesakitan ibu hamil adalah dengan melakukan latihan fisik seperti meditasi atau yoga.
“Saya sangat mengapresiasi diadakannya kegiatan ini. Kegiatan ini (Senam Yoga Ibu Hamil) diikuti oleh 100 ibu hamil yang berasal dari 5 kecamatan di wilayah kota Banjarmasin, kader, PKB/PLKB.
Sementara itu, usai pembukaan Senam Yoga Ibu Hamil, Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Eni Gustina mengatakan, ibu hamil harus dapat memperjuangkan kehamilan dan persalinan dengan maksimal, agar resiko terburuk tidak terjadi.
Salah satu jenis olah raga yang dapat dilakukan selama masa kehamilan adalah senam hamil, yang umumnya mudah dilakukan.
Ia berujar, apabila dilakukan secara rutin, senam hamil bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot tubuh pada masa kehamilan maupun setelah persalinan.
Baca Juga: 5 Tontonan yang Dilarang saat Hamil, Bisa Berpengaruh ke Janin, Lho!
"Berolahraga atau menjalani aktivitas fisik secara rutin selama kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan,” ucap Eni.
Selain itu, ibu hamil juga perlu melakukan pemeriksaan secaran rutin sesuai jadwal, minimal 6 kali selama 9 bulan kehamilan.
“Apabila ibu merasakan ada sesuatu yang ganjil pada kehamilan jangan ragu untuk segera ke dokter,” pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News