20 Puisi Idul Adha 2023: Berbagai Tema dan Menyentuh Hati

28 Juni 2023 12:10 WIB
Ilustrasi puisi idul adha 2023
Ilustrasi puisi idul adha 2023 ( )

Sonora.ID - Kamu bisa merayakan Idul Adha secara meriah dengan membagikan puisi Idul Adha 2023 melalui media sosial.

Puisi merupakan karya sastra yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan melalui berbagai tema, salah satunya tentang Idul Adha.

Melalui karya sastra ini, umat muslim dapat membagikan perasaan dan doa tentang Idul Adha 2023 yang menyentuh hati.

Kamu bisa memilih 30 puisi Idul Adha 2023 berikut ini untuk dibagikan kepada keluarga atau kerabat terdekat agar perayaan Idul Adha lebih syahdu.

30 Puisi Idul Adha 2023

Baca Juga: Contoh Khutbah Idul Adha 2023, Sarat Makna dan Doa bagi Umat Muslim

1. Puisi I

Suksmaku serasa hadir di pelataran Kakbah
Dalam longgar putaran tawaf
Doa berembus sempurna
Pada dua musim senyap menyapa

Labbaika allahumma labbaik
Labbaika laa syarika laka labbaik
Innal hamda wanni’mata laka wal-mulk
Laa syarika laka

Kurenungi Ibrahim
Di bayangan terang Baitullah
Kuminta kapak tauhid
Untuk membongkar angkara
Menebang Namrud
Dan sikap-sikap yang memberhala

Di pelataran sejuk Zamzam
Kukenang Ismail
Kuserap makna pisau kurban
Untuk menyembelih kezaliman
Menyucikan langit keruh fitnah

Menyimpuhlah pasrah di Arafah
Tafakur total di Muzdalifah
Membenam dalam syahdu Mina
Lemparlah kerikil jumrah
Dalam spirit mengusir corona
Bismika Allahu akbar

Dalam protokol sunyi
Kita takzim di putaran zikir
Dari balik murung masker
Kuseru taubat sejadi-jadinya
Kutabur maslahat sebisa-bisanya.

2. Puisi II

Kala Zulhijjah, para insan berbondong-bondong menjejak tanah suci
Menuju baitullah nan mulia
Menjalankan rukun nan lima bagi yang mampu
Demi memupus dosa

Kala Idul Adha, gemaan takbir kian mengangkasa seantero mayangda
Sajadah terbentang di rumah Allah nan mulia
Para insan menghambakandiri memohon ampunan-Nya
Kurban disembelih demi meningkatkan ketaqwaan kepada-Nya

Marilah kawan di hari nan mulia ini
Kita saling memaafkan
Selamat Hari Raya Idul Adha
Mohon maaf lahir dan batin

3. Puisi III

Deru bergema takbir berkumandang
Ku pasrahkan langkah barokah kepada mu ya robbku
Tuk kembali memperingati hari yang mulia

Hari yang bersaksi tentang ibrahim dan putranya
Yaa Robbku
Terlalu banyak dosaku
Terlalu banyak ku melanggar tuntunanmu
Terlalu banyak ku melukai hatimu

Tetapi hanya cinta dan kasih sayang mu lah yang engkau balas terhadapku
Beragam upaya dan usaha selalu ku tunaikan

Takbir dan istighfar kupanjatkan tuk lengkapi khilafku
Tuk mencapai Ridho dan cintamu semata
Bagaikan lembu yang menunggu ajalnya bertamu
Kupasrahkan seluruh jiwa ragaku kepadamu

4. Puisi IV

Idul Adha mengingatkan arti pengorbanan
Ketulusan seorang insan
Kepada kekasih-Nya
Yang menciptakan alam fana

Rela mengorbankan harta dan nyawa
Termasuk buah hati
Demi kekasih-Nya
Apapun dilakukan

Seorang anak patuh pada orang tua
Demi memenuhi panggilan junjungannya
Keluarga yang senantiasa selalu bertakwa
Akhirnya pertolongan datang dari-Nya

5. Puisi V

Seorang bayi lemah pasi
Dalam peluk ibu dan kering asi
Harus bertahan di lautan gurun
Tiada oasis tanpa hujan turun

Siti Hajar bertajuk cemas
Mengemas tangis berupaya daya
Berlari dari bukit Shafa ke Marwah
Tergesa lemas, Ismail melemah

Jarak keringat dan darah bukan batasan
Pengorbanan ibu ketaatan hati
Suara cinta terbalas: Mahasuci
Memancar air di bawah kaki Ismail nan kehausan

Lambang usaha terbayar doa
Ketika air zam-zam tiada habis semakin menelaga
Berkah taat dalam damai rumah-Nya
Baitullah yang dibangun atas cinta

Kenanglah kita dicipta muasal cinta
Layakkan pula budi pada ayah bunda
Setiap waktu pengorbanannya tak terbilang harga

6. Puisi VI

Merah darah tertumpah
Mengalir deras membasahi tanah
Satu tumbang
Dan di susul dengan lainnya
Terjerembab
Terjatuh
Tanpa daya
Namun..
Bukan itu
Oh bukan sekedar simbolis belaka

Tapi
Ada satu tanya?
Adakah, makna yang sama?
Antara pengorbananmu
Dan
Pengorbanan Ismail dulu?

Baca Juga: Arti Happy Eid Al-Adha dan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha Lainnya

7. Puisi VII

Laksana tumpukan pasir di pinggir pantai.
Ternyata dosa-dosaku bisa jadi lebih dari itu.
Padahal belum genap caturwulan.

Ketika takbir berkumandang, aku malu kepada rembulan.
Cahaya redup yang menerangi malam membuatku ingat akan banyaknya kesalahan.
Kepada diriku sendiri, kepadamu, kepada mereka semua.
Aku sering kali lupa kepada langit hingga selalu berbahagia membasuh keringat di atas tanah.

Ya Allah, aku sedih.
Lantunan tahmid dan tasbih menggetarkan imanku.
Aku banyak salah.
Kembali hina.

Di hari yang begitu indah ini, maafkan aku setulus hati.
Bukan hanya untuk hari ini tapi juga kemudian.

8. Puisi VIII

Dalam takkbir idul adha
Ku selip kan doa dalam zikir
Betapa indah dalam ridha Nya
Dari mula sampai ke akhir

Ber qurban dengan jiwa dan raga
Bersenda dengan yatim dan fakir
Cinta dunia sekedar saja
Jangan tergoda pangkat dan karir

Tempat kita tak akan lama
Kita umpama sorang musafir
Kapan kah kita lepas dahaga
Dalam sahara lautan pasir

Sebelum ajal datang menyapa
Mari sejenak kita berpikir
Kemana arah yang kita bawa
Menyesal kah, pernah ter lahir?

9. Puisi IX

Ketulusan hati seringkali terlukai dengan ego yang tinggi
Dan keikhlasan penghambaan seringkali tergerus dengan keangkuhan
Mohon maaf lahir dan batin
Selamat Hari Raya Idul Adha 2023

10. Puisi X

Dua kali kita telah kehilangan Idul Adha
Setahun ini tak bisa apa-apa
Protokol semesta kembali bicara
Tapi kau bisa meraih cahaya
Di mana saja

Kaujumpai hari suci dengan raga sunyi
Jiwaku penuh hasrat, katamu
Hatiku sarat taklimat, kau bilang
Dan mesti kita menyalakan ghirrah
Menjadi benderang di langit rasa

Bukankah takbir tak terdegradasi
Oleh ruang dan waktu
Ia tetap syahdu
Merambati jiwa-jiwa ikhlas
Menebar di udara tawakal
Menyusup nadi dengan bahasa syukur

Kaudengar itu bukan, dan pasti sukmamu menggeletar
Allahu akbar walillahil-hamdu
Larutlah ke dalamnya
Semayamkan ke dalam rasa
Menitilah di jalan cahaya
Pasti kau menjumpainya.

11. Puisi XI

Kuikhlaskan yang harus kulepas
Tak kuhalangi entah terbang ke lapis langit keberapa
Aku tak mampu setawakal Ibrahim
Yang tak ragu mengasah pisau
Demi amar penyembelihan

 

Kurelakan yang niscaya memberati
Entah sampai ke batas apa
Walau jiwa mungkin meronta
Tak siap menerimanya

Hidup menjadi seperti kaca, bukan?
Menyajikan bayang tak terekam
Dalam bimbang kuhentikan:

Siapa itu yang lewat tergesa
Menghindar dari tangkapannya.

12. Puisi XII

Besok adalah Hari Idul Adha
Hari dimana kau akan pergi selamanya
Aku senang tapi juga sedih
Karena kau akan meninggalkanku selamanya

Aku telah merawatmu dengan penuh kasih sayang
Memberimu makan rumput yang hijau
Meskipun terkadang kau menyebalkan
Tapi aku tetap senang

13. Puisi XIII

Takbir penuhi ruangan pagi, dikala sebelum subuh
Menggetarkan embun yang menumpuk kemarau, menciptakan tanah cedera belum pulih
Batu kering dibuat makin ringkih.
Hewan kurban telah bernada menyongsong pagi Idul Adha

Pagi diberi takbir, bertepatan dengan jamaah haji tiba di Musdalifah
Menanti lewat larut malam, tidak ada kelelahan
Kami di sini menanti subuh dalam do’a, butir embun jadi zikir yang tidak pernah habis
Membuat kangen jadi tangis
Pagi Idul Adha, kian memperkuat cinta

14. Puisi XIV

Fitrah sejati dari setiap manusia adalah mengagungkan asma Allah
Serta mengikuti segala syariat-Nya dan menanamkan di dalam jiwa
Semoga setiap diri kita akan kembali kepada fitrah kita di hari kemenangan ini
Selamat Idul Adha 2023!

Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha Sendiri di Rumah

15. Puisi XV

Di hari yang mulia ini, semoga kita senantiasa selalu diberikan kemudahan dan juga keberkahan di setiap langkah ke depannya.
Selalu dijauhkan dari hal-hal yang buruk
Selamat Hari Raya Idul Adha

16. Puisi XVI

Kebun dengan hijaunya rerumputan kini tampak sepi tanpa kehadiran kambing dan domba yang biasanya berada di sana.
Kini, semua akan menjadi sebuah kenangan yang manis sebab mereka yang biasanya ada di dalam sudah menunggu untuk dijadikan santapan lezat di perut kita.
Selamat Hari Raya Idul Adha 2023

17. Puisi XVII

Takbir kemenangan telah berkumandang.
Semoga ketaqwaan kita bisa ditingkatkan.
Selamat Hari Raya Idul Adha

18. Puisi XVIII

Malam ini takbir sudah mulai berkumandang,
Hari esok kan menjadi kemenangan bagi kita semua,
Selamat hari raya Idul Adha
Mohon Maaf Lahir dan Batin.

19. Puisi XIX

Seiring gema takbir dikumandangkan
Semoga keikhlasan selalu mengiringi langkah sampai pada tujuan
Selamat Hari Raya Idul Adha
Mohon Maaf Lahir dan Batin

20. Puisi XX

Belajar dari kisah Ismail yang rela disembelih
Dan Ibrahim yang ikhlas menyembelih
Atas nama Allah, tiada cinta yang lebih besar dibandingkan cinta kepadaNya
Selamat Hari Raya Idul Adha 2023

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm