Sonora.ID - Simak informasi tentang perbedaan pemilu orde baru dan masa kini yang perlu kamu ketahui dari sekarang.
Apa yang kamu ketahui tentang pemilu?
Pemilu atau pemilihan umum merupakan sarana demokrasi yang dilakukukan untuk membentuk sebuah sistem kekuasaan negara yang berkedaulatan rakyat.
Pada sistem pemerintahan demokrasi, rakyat memiliki kedaulatan tinggi dalam sebuah negara.
Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi, sehingga Pemilu menjadi sebuah wujud nyata partisipasi rakyat dalam pemerintahan.
Pemilu pertama kali
Pada tahun 1955 pemilu pertama kali digelar di Indonesia.
Pada saat itu sedang masa kepemimpinan Presiden Soekarno.
Pemilu ini sering disebut sebagai pemilihan terbaik dan paling demokratis dalam perjalanan demokrasi Indonesia.
Namun, pada tahun 1961 diberlakukan pembatasan partai di Indonesia yang kemudian dilanjutkan pada masa orde baru.
Baca Juga: Sejarah Pemilu 1955, Pemilu Pertama Kali di Indonesia
Perbedaan pemilu orde baru dan masa kini
Pemilu tahun 2009 merupakan Pemilu pertama di era reformasi.
Setelah Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, jabatan presiden diduduki oleh Bacharuddin Jusuf Habibie yang sebelumnya menjadi wakil presiden.
Namun, karena adanya desakan dari rakyat membuat Pemilu akhirnya di gelar pada 7 Juni 1999.
Salah satu yang sangat menonjol dalam Pemilu 1999 ini adalah jumlah peserta yang sangat banyak yakni 48 partai politik.
Jumlah ini jauh berbeda dengan Pemilu ketika masa oder baru di bawah kepemimpinan Soeharto.
Selain jumlah partai politik yang membeludak, ada beberapa perbedaan lainnya antara pemilu orde baru dan masa kini.
Inilah beberapa perbedaan Pemilu orde baru dan masa kini:
- Pada masa orde baru, ada fusi atau pengelompokkan partai menjadi tiga golongan sehingga Pemilu hanya diikuti oleh tiga partai saja yakni Golkar, PPP dan PDI.
Sedangkan pada masa kini, tepatnya sejak masa reformasi, Pemilu diikuti banyak partai.
Baca Juga: 20 Contoh Soal Tes Wawancara PKD Pemilu 2024 serta Jawabannya
- Pada masa orde baru, Golkar selalu menang secara meyakinkan dan meraih kedudukan mayoritas mutlak.
Sedangkan pada masa reformasi, partai yang menang bergantung pada hasil pemilihan rakyat.
- Di orde baru, kekuatan politik berada di tangan pemerintah.
Sedangkan pada masa reformasi, ada di tangan tiap partai politik.
- Pada orde baru, presien dan wakil presiden dipilih melalui majelis permusyawaratan rakyat (MPR).
Sedangkan masa kini dipilih lewat pemilihan umum oleh rakyat.
- Pada masa orde baru, Pemilu memilih anggota MPR, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Sedangkan masa reformasi, ada pemilihan untuk suatu lembaga baru yakni Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang mewakili kepentingan daerah secara khusus.
- Di orde baru, pemilih memberikan suara utnuk partai dan partai yang memberikan suaranya kepada calon dengan nomor urut atas.
Sedangkan pada masa reformasi, pemilih bisa memberikan suaranya secara langsung kepada calon yang dipilih.
- Pada masa orde baru, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) mendapatkan jatah kursi di MPR dan DPR tanpa perlu mengikuti Pemilu.
Namun pada masa reformasi, dwifungsi ABRI dihapuskan sehingga partisipasi TNI dalam politik dihapuskan.
- Pada masa orde baru, calon kepala daerah dipilih oleh DPRD dan diajukan ke pemerintah untuk kemudian dipilih dan diangkat sebagai kepala daerah. Saat itu, kepala daerah dominan dari partai Golkar atau ABRI.
Namun kini, pemilian kepala daerah dilakukan secara langsung oleh rakyat sejak Juni 2005.
Itulah deretan perbedaan pemilu orde baru dan masa kini yang perlu kamu ketahui.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perbedaan Pemilu Orde Baru dan Masa Kini"
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News