Bentuk kasih sayang sang Nabi kepada Maryam sangat besar meskipun Maryam bukan anak kandungnya.
Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya Mihrab atau ruangan khusus bagi Maryam untuk beribadah kepada Allah S.W.T di Baitul Maqdis atau disebut juga Masjid Al-Aqsa.
Selama mengasuh Maryam, Nabi Zakaria AS dengan istrinya ternyata belum dikarunia sosok anak oleh Allah S.W.T. Sehingga, sang Nabi dengan istrinya sangat senang ketika harus mengasuh Maryam.
Perjuangan Nabi Zakaria AS pun tidak hanya sebatas mengasuh Maryam saja, tetapi beliau juga menjalani dakwah kepada umatnya.
Kegiatan dakwah yang dilakukan oleh beliau dengan penuh kelembutan dan berpusat di Baitul Maqdis. Bani Israil pun sangat menghormati Nabi Zakaria AS karena sosoknya yang alim dan bijaksana.
Tentu saja, kesulitan pasti akan datang menguji manusia, seperti Nabi Zakaria AS yang merasa sedih karena belum mendapatkan keturunan.
Beliau merasa bingung tentang keberlanjutan dakwahnya jika tidak ada keturunan laki-laki yang bisa melanjutkan tugasnya.
Meskipun begitu, Nabi Zakaria AS dan al-Yahbi tidak pernah berputus asa dan terus memanjatkan doa kepada Allah S.W.T untuk mendapatkan keturunan.
Hingga pada akhirnya, mukjizat Allah S.W.T pun datang ke dalam hidup Nabi Zakaria A.S dengan istrinya.
Mukjizat Nabi Zakaria A.S