Bandung, Sonora.ID - Mulai Jumat (7/7/2023) hingga Minggu (9/7/2023), Bank Indonesia Kantor Wilayah Jawa Barat bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menggelar Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2023 di area Gedung Sate Bandung dengan tema "Ekonomi Hijau dan Keuangan Inklusif Untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Yang Berkelanjutan".
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jabar Jeffri Dwi Putra mengatakan, KKJ PKJB tahun 2023 merupakan gelaran ke lima sebagai perwujudan pengembangan UMKM melalui perluasan akses pasar produk unggulan Jabar.
"Event ini merupakan kanal pengembangan UMKM dengan kolaborasi dalam korporatisasi, peningkatan kapasitas, dukungan pembiayaan, digitalisasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ucap Jeffri di Gedung Sate Bandung, Rabu (5/7/2023).
Baca Juga: BI Gelar Karya Kreatif Sulsel 2023, Dorong Semangat Kebaruan dan Inovasi UMKM
"Kami juga menargetkan adanya peningkatan perputaran uang hingga 15 persen ketimbang tahun lalu. Terutama pada bisnis ekonomi hijau yang memang tengah digencarkan, serta meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan pembayaran non tunai pada event tersebut," lanjut Jeffri.
Jeffri mengemukakan, pada KKJ PKJB tahun lalu hasil transaksi keseluruhan mencapai Rp12,9 miliar, dan pada tahun ini ditargetkan naik 15 persen.
"Target transaksi di event kali ini naik 15 persen dari tahun lalu. Tapi kita akan lebih banyak mendorong transaksi non tunai. Apalagi Jawa Barat adalah kontributor terbesar pengguna transaksi digital, khususnya Qris," kata Jeffri.
"Di Jawa Barat itu hampir 30 persen, dimana UMKM penggunanya hampir 5,6 juta. Sementara pengguna Qris 8,5 juta," ungkap Jeffri.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya mengatakan, ada yang berbeda pada gelaran kali ini ketimbang tahun lalu. Sebab, pelaku industri Teh Artisan akan ambil bagian dalam kegiatan ini, sehingga memberi warna baru dan edukasi bagi masyarakat, untuk mencoba rasa berbeda dari produk teh.
"Saya berharap, event ini bisa mempertemukan antara para pengrajin, pelaku usaha, juga pembeli. Yang menarik kita ada Java Tea Festival. Produk teh artisan yang kita perkenalkan ke masyarakat luas, komoditas luar biasa. Mudah-mudahan ini bisa mendorong masyarakat untuk datang dan tidak saja melihat perkembangan kerajinan di Jawa Barat dan produk lain," kata Atalia.
Baca Juga: BKKBN Kawal Kampung Keluarga Berkualitas, Kampung untuk Generasi Indonesia Emas
Atalia menambahkan, pihaknya merasa bersyukur karena seiring dengan berakhirnya Covid-19, KKJ PKJB dapat digelar di ruang terbuka. Sehingga dapat menampung lebih banyak jumlah peserta dari pelaku UMKM.
"Total sekitar 120 UMKM dari pelbagai ekonomi kreatif terlibat dalam gelaran ini. Tidak hanya itu, 46 OPD, 27 Dekranasda kota kabupaten, Bank Indonesia, perbankan dan stakeholder lintas sektor ikut terlibat dalam KKJ PKJB tahun ini," terang Atalia.
"Kita berharap ini betul-betul mampu membuka ruang. Selain untuk melestarikan produk pengrajin, termasuk juga pariwisata di Jawa Barat, kita juga mendorong agar supaya ini akses antara pembeli dan penjual, termasuk juga memperkenalkan produk-produk, termasuk keuangan inklusi, digital di seluruh Jawa Barat," imbuh Atalia.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Noneng Komara Nengsih yang menyampaikan, pada PKJB 2023 ini juga akan digelar Dekranasda Award, yang ditujukan sebagai bentuk penghargaan terhadap Dekranasda kabupaten/kota lewat tujuh kategori kriya dan satu kategori untuk Dekranasda pembina.
“Nantinya perajin yang juara award di Dekranasda Award akan kami ikut sertakan di Dekranas Award tingkat nasional,” pungkas Noneng.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.