Nabi Nuh a.s. adalah yang pertama mendapatkan wahyu dan wajib menyampaikannya pada umatnya. Nabi Nuh AS mendapat gelar Ulul Azmi karena kesabaran dan ketabahan beliau saat menyebarkan agama islam, meski banyak ditentang dan dihina.
Hal ini menjadi bukti bahwa Nabi Nuh a.s. termasuk golongan Nabi yang sangat tabah serta sabar untuk berdakwah menyampaikan risalah Islam.
Meski bertahun-tahun, Nabi Nuh a.s. berhenti menyeru untuk keluarganya sendiri, kerabat terdekatnya serta kaumnya saat itu, anak Nabi Nuh a.s. yang bernama Kan'an dan istrinya menentang ajaran Nabi Nuh a.s.
Baca Juga: Kisah Nabi Idris yang Penuh Pembelajaraan dengan Kemuliaan dan Mukjizatnya
Kaum Nabi Nuh a.s. yang merupakan satu di antara generasi terkeji yang pernah hidup dalam sejarah manusia, menimbulkan kezaliman dan selalu menentang ajaran Nabi Nuh a.s.
Berdasar sejarah, kekejian kaum tersebut masih diwariskan pada generasi selanjutnya secara turun-temurun. Ketika ajaran Nabi Nuh AS sudah ditentang oleh kaumnya, Nabi Nuh a.s. berdoa supaya kaumnya diberi petunjuk, dan apabila mereka tetap ingkar maka janji Allah Swt. pasti akan datang, yaitu azab yang sangat pedih.
Dalam sekejap, Allah Swt. mengabulkan doa Nabi Nuh a.s., berupa azab banjir bah yang menenggelamkan seluruh isi bumi kecuali yang ada di dalam bahtera Nabi Nuh a.s.
Hingga setelah tujuh hari tujuh malam akhirnya air surut, dan yang ada di dalam bahtera Nabi Nuh a.s. dengan izin Allah Swt. semuanya selamat.
2. Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim a.s. dikenal sebagai ayah dari para Nabi. Nabi Ibrahim AS dihormati pemeluk tiga agama, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Nabi Ibrahim a.s. yang membangun Ka'bah di Makkah. Keyakinan yang kuat terhadap Islam dimulai dari pencariannya terhadap Tuhan.
Nabi Ibrahim a.s. tidak bisa meerima pada orang-orang yang menyembah berhala di bawah pimpinan Raja Namruj sehingga Nabi Ibrahim a.s. dibakar hidup-hidup oleh Raja Namruj. Akan tetapi, Allah Swt. memberi mukjizat pada beliau untuk selamat dari kobaran api tersebut.
3. Nabi Musa a.s.
Nabi Musa a.s. hidup pada zaman Kerajaan Firaun. Pada zaman tersebut, semua manusia harus tunduk dan menyembah Firaun, kecuali Nabi Musa a.s. dan pengikutnya. Dengan tabah dan berani, Nabi Musa a.s. menyampaikan ajaran yang benar, yaitu agama Islam.
Baca Juga: 10 Mukjizat Nabi Muhammad SAW dari Allah SWT: Keajaiban yang Menginspirasi Umat Muslim
Meski banyak cobaan yang Nabi Musa a.s. dan pengikutnya terima, menjadi bukti Nabi Musa a.s. bisa mendapatkan gelar Ulul Azmi.
Satu di antara mukjizat Nabi Musa a.s. yang terkenal yaitu tongkatnya bisa berubah menjadi ular saat diajak adu tanding oleh penyihir-penyihir Firaun. Bahkan, tongkat Nabi Musa a.s bisa membelah laut merah saat Nabi Musa a.s. dan pengikutnya dikejar Raja Firaun yang hendak membunuhnya.
4. Nabi Isa a.s.
Nabi Isa a.s. merupakan satu-satunya nabi yang dilahirkan tanpa ayah. Saat itu ibunya yang bernama Siti Maryam mendapat banyak fitnah dari kaum Yahudi. Kemudian, di tengah cacian dan hinaan yang diberikan, Nabi Isa a.s. yang masih bayi seketika diberi mukjizat agar mampu berbicara dan menjelaskan apa yang terjadi.
Nabi Isa a.s. adalah satu dari nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi karena tabah dan sabar selama menyebarkan ajaran agama Islam.
Hal tersebut dibuktikan saat Nabi Isa a.s. dituduh sebagai penista kaum Yahudi. Hingga tiba di mana muridnya berkhianat dan hendak dibunuh oleh bangsa Romawi. Nabi Isa tetap mendoakan mereka supaya diberi petunjuk Allah Swt.
Mukjizat Nabi Isa a.s. yang tidak kalah terkenal yaitu dapat menghidupkan orang mati, dapat membentuk burung hidup dari tanah liat, mampu menurunkan makanan dari langit, serta mukjizat yang paling besar, yaitu kitab Injil.
5. Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw. merupakan nabi dan rasul terakhir, sekaligus sebagai penutup nabi terdahulu. Nabi Muhammad saw. menyempurnakan ajaran-ajaran islam dan diberi mukjizat, yaitu Al-Qur'an.
Mukjizat tersebut menjadi pedoman utama kehidupan manusia hingga saat ini. Ada peristiwa Isra Mikraj yang membawanya bertemu pada Allah Swt. serta dari peristiwa tersebut akhirnya turun perintah untuk melaksanakan lima waktu salat.
Dakwahnya bukan tanpa halangan. Nabi selalu mengalami hinaan dan cacian dari kaum Kafir Quraisy karena dianggap menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan tradisi.
Meski begitu, Allah selalu memberi pertolongan dan keselamatan untuk Nabi Muhammad saw. dan pengikutnya hingga dengan ketabahan dan kesabaran beliau, disematkanlah gelar Ulul Azmi.