Diketahui bahwa ada seorang narapidana yang konon katanya merupakan pengikut dari Lord Voldemort, Sirius Black, kabur dari penjara Azkaban.
Berita tersebut tentu saja membuat banyak orang takut karena penjara Azkaban memang dikhususkan untuk para penjahat dengan tingkat kejahatan level tinggi.
Orang-orang berspekulasi bahwa Sirius Black tengah memburu Harry Potter, sebab dirinyalah yang mengalahkan kekuatan jahat Voldemort.
Waktu pun berlalu, Sirius Black akhirnya masuk ke kastil Hogwarts dan keselamatan para siswa terancam. Harry bersama Ron dan Hermione berusaha mati-matian untuk menangkap Sirius Black terlebih dahulu.
Ada turnamen antar 3 sekolah sihir terbesar dengan Hogwarts sebagai tuan rumahnya. Turnamen tersebut disebut dengan Turnamen Triwizard yang melibatkan Akademi Sihir Beauxbatons dan Institut Durmstrang.
Sebelum turnamen dimulai, dilakukanlah sebuah pengundian menggunakan Goblet of Fire yang diletakkan di aula utama Hogwarts.
Aturan pada turnamen ini adalah siapa saja boleh memasukkan secarik kertas yang bertuliskan nama masing-masing siswa, dengan syarat harus berusia di atas 17 tahun.
Harry Potter dan teman-temannya tentu saja tidak diperbolehkan ikut karena umurnya yang belum mencukupi. Setiap sekolah pun hanya dapat mengajukan satu peserta saja.
Saat hendak dilakukan pengesahan turnamen, tiba-tiba Goblet of Fire alias Piala Api tersebut mengeluarkan secarik kertas lagi dengan nama Harry Potter.
Hal tersebut tentu saja membuat keadaan menjadi riuh karena Harry belum cukup usia untuk mengikutinya.